Tulisan ini sengaja saya buat karena akhir-akhir ini viral tagar ajakan untuk memboikot masakan Padang. Munculnya permintaan dan tagar aksi boikot masakan khas tanah Minang ini adalah berawal dari komentar seseorang di Facebook yang kebetulan juga dirilis oleh Kompas [dot] com.
Menurut beberapa pengamat, aksi boikot masakan padang ini dikarenakan sikap masyarakat Sumatera Barat yang menolak kedatangan Menteri Agama ke tanah Minang , pasca aturan adzan yang dikeluarkan oleh Menteri agama tersebut.
Apalagi ada yang sampai mengaitkan dengan kekalahan pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin ketika Pilpres. Di mana di daerah Sumatera Barat perolehan suara mereka  memang kalah dibandingkan suara Prabowo - Sandi. Yang tentu saja penyebab boikot masakan padang sungguh tidak logis dan melawan tatanan budaya di tanah air kita.
Ajakan boikot masakan Padang tentu tidak serta merta mendapatkan dukungan dari banyak pihak, lantaran begitu banyak pihak, khususnya pengguna Twitter, yang jelas-jelas menolak ajakan ngawur ini.Â
Dengan aneka tayangan video, gambar maupun pendapat-pendapat khas penyuka rendang ini sengaja membuat cuitan di Twitter demi menunjukkan loyalitas mereka pada masakan Padang. Seperti para tokoh-tokoh publik yang secara langsung menolak ajakan boikot ini dengan alasan bersifat pribadi.
Seperti dalam cuitannya di Twitter, Fahira Idris DPD RI @fahiraidris, Â mengatakan :
Yakin Gaess mau boikot Rumah Makan Padang? Liur pasti netes lihat masakan minang ini.. pic.twitter.com/1xnW3LOXzE— Fahira Idris DPD RI (@fahiraidris) April 23, 2019
Â
Selain cuitan yang menandakan ia menolak ajakan boikot, Â ia pun menunjukkan foto masakan padang yang tentu saja membuat air liur saya ikut menetes.