Jawabannya tentu tidak semudah itu sahabatku, atau tidak gampang mendapatkan lelaki yang seperti dalam awal tulisan ini.
Lelaki kaya raya, ganteng, tubuh atletis dan kendaraan yang mewah, sekaligus memenuhi setiap keinginan wanitanya. Apalagi Tuhan selalu menjadikan pendamping bagi sosok pria atau wanita akan seperti apa jodohnya.Â
Yang tampan tidak selalu mendapatkan yang cantik, yang kaya memang banyak pula mendapatkan sosok yang kaya, tapi tidak sedikit yang berakhir perceraian. Bahkan jika kita selalu menyimak berita-berita di media massa atau di status-status media sosial, tidak semua yang berparas cantik berakhir bahagia, dan tidak semua yang kaya raya berakhir kehidupan surga. Semua serba mungkin terjadi.
Saya sepakat dengan mendapatkan pria kaya, kehidupan akan berubah status menjadi istri kaya raya, tapi tidak selalu istri sosok yang kaya mendapatkan kebahagiaan dari pria yang kaya tadi.
Sebab, banyak kisah yang hadir di tengah-tengah kita, memiliki suami kaya raya ternyata menjadi buronan negara, atau justru menduakan istrinya lantaran merasa memiliki kekayaan yang tidak terhitung lagi.Â
Meskipun adapula yang memiliki suami tidak kaya, ternyata hidupnya semakin lama semakin tidak bahagia lantaran kasus kejahatan yang dilakukan suaminya.Â
Tidak salah pula seorang pria selalu memimpikan wanita-wanita yang kaya raya, cantik, fisik yang seksi dan uang yang juga royal.
Meskipun pada akhirnya sang suami ini justru mempermainkannya dan menganggapnya sebagai ajang mencari uang. Sungguh sebagai pria akan merasa jengah dengan sikap pria yang ingin memanfaatkan wanitanya.
Tapi ini real, banyak kita temui di dalam kehidupan sehari-hari, para wanita yang telah sukses dengan kekayaan pun masih bisa dipermainkan oleh banyak pria lantaran rayuan gombalnya.
Bahkan banyak kisah para mantan penghuni lembaga pemasyarakatan yang mengatakan bahwa ia seringkali menipu wanita-wanita cantik dan berpendidikan tinggi hanya dengan penampilan ganteng, rambut cepak dan berpakaian ala-ala polisi atau tentara, yang ternyata mereka adalah sosok gadungan.
Atau para pekerja migran yang mengeluh ditipu banyak lelaki yang memakai pakaian pejabat di luar negeri, yang ternyata hanya ingin mengeruk uangnya.