Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mengenalkan Sayuran dan Perkembangbiakannya dengan Video Pembelajaran

3 Juli 2021   21:09 Diperbarui: 19 Juli 2021   05:36 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada kesan mendalam ketika kegiatan pembelajaran terpaksa harus menggunakan metode yang tak lazim digunakan. Yakni menggunakan media internet atau dalam jaringan. Karena selama ini pembelajaran di sekolah-sekolah menggunakan sistem kelas yang lebih banyak memaksimalkan sebuah ruang kelas dalam proses pembelajaran. 

Meskipun kelas di sini bukan hanya gedung kelas atau sebuah ruangan, akan tetapi pada prinsipnya hampir semua proses pembelajaran dilakukan di dalam ruangan. Untuk pembelajaran di luar ruangan prosentasenya lebih sedikit dibandingkan di dalam kelas. Hal ini disadari lantaran sistem pembelajaran selama ini memang menggunakan sistem pembelajaran klasikal. 

Menurut KBBI arti klasikal didefinisikan secara bersama-sama di kelas. Berdasarkan pengertian tersebut maka model pembelajaran klasikal adalah suatu model pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan siswa yang secara bersama-sama melakukan kegiatan diskusi (tanya jawab) dalam kelompok besar yaitu semua siswa yang ada dalam kelas. (sumber)

Sedangkan saat ini, di dalam situasi yang amat terbatas, proses pembelajaran tersebut tidak lagi dilakukan secara konvensional yakni dengan klasikal, akan tetapi sudah berubah dengan menggunakan perangkat elektronik dan internet, sedangankan tatap muka dilakukan dengan jarak jauh. Tujuannya agar proses pembelajaran tetap berlangsung meskipun dalam situasi yang sangat terbatas, demi mencegah meluasnya pandemi covid-19. Dan selama ini, para guru dan siswa diharapkan dapat menggunakan media internet secara maksimal dalam proses pembelajaran mereka.

Meskipun ada pula yang secara parsial menggunakan media daring atau internet, atau dengan bertatap langsung terbatas yang dibatasi beberapa siswa serta situasi dan perangkat pembelajaran yang diubah sesuai kebutuhan, ternyata ada pula yang harus melakukan kombinasi, baik secara daring maupun dengan tatap muka terbatas. 

Meskipun tatap muka terbatas tetap bisa dilakukan, kendala hambatan pembelajaran daring selama ini masih bisa dikurangi dengan melakukan kunjungan langsung ke rumah siswa (home visit), yang tentu saja mengurangi hambatan yang boleh jadi dialami oleh siswa maupun gurunya. Bahkan dalam beberapa kesempatan home visit tersebut bisa menjadi wahana bertukar pikiran dengan orang tua siswa bagaimana proses pembelajaran bisa diupayakan semaksimal mungkin dan semakin meningkatkan efektivitasnya.

Apalagi yang bisa dipahami adalah bahwa Pembelajaran Jarak Jauh atau PJJ yang saat ini disebut juga dengan pembelajaran DARING, adalah metode pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan media elektronik. Media elektronik tersebut misalnya komputer, televisi dengan acara yang mengedukasi yang disiapkan oleh Kemendikbud, gawai dan media lain yang bisa memperlancar proses transformasi pembelajaran yang terbatas itu dengan bantuan internet.

Aneka aplikasi yang dimanfaatkan guru dan siswa dalam proses pembelajaran yang terbatas itu diharapkan dapat memberikan efek positif bagi peningkatan hasil belajar siswa. Dengan kata lain, meskipun dalam kondisi sangat terbatas, diharapkan proses pembelajaran dapat dimaksimalkan hasilnya, khususnya pencapaian nilai belajar siswa pada setiap materi pembelajaran.

Efektifkah Mengenalkan Sayuran dan Perkembangbiakannya dengan video pembelajaran Secara Daring?

Pertanyaan ini tentu saja akan menjadi pertanyaan penting ketika menggunakan sebuah media. Ketika media daring adalah menjadi alternatif pembelajaran siswa, tentu harapannya bisa semaksimal mungkin menjadi media yang paling tepat dan mudah dalam pembelajaran, selain mendampingi siswa dengan media lain seperti gambar-gambar, bimbingan orang tua di rumah dengan mengenalkan langsung aneka sayuran dan perkembangbiakannya. 

Meskipun diyakini maupun tidak, tetap ada celah kelemahan yang dialami ketika pembelajaran objek dilakukan melalui daring. Khususnya jika pembelajaran yang dilakukan oleh guru sedikit mendapatkan perhatian orang tua lantaran kesibukan yang mereka alami.

Dalam keterbatasan guru dalam upaya memberikan bimbingan secara langsung face to face, serta keterbatasan waktu orang tua dalam mendampingi peserta didik atau siswa, ternyata kemajuan teknologi komunikasi dapat begitu cepat mereka kuasai. Baik penguasaan yang masih terbatas hanya menelpon dan menggunakan media sosial seperti facebook dan wa,  batasan siswa dalam memahami dunia ilmu pengetahuan menjadi lebih terbuka. 

Sang anak biasanya hanya melihat buku-buku pelajaran dan buku lain yang relevan, kini pengetahuan mereka lebih luas ketika mereka dibimbing untuk menjelajah dunia internet yang berkaitan dengan materi yang dibahas, seperti mengenalkan tentang sayuran dan perkembangbiakannya. 

Pada mulanya setiap anak hanya melihat buku dan televisi yang materinya amat terbatas, kini dengan kemampuannya melakukan searching, ketika anak-anak mengetikkan kata kunci sayuran, maka akan muncul gambar-gambar sayuran, berita tentang sayuran, video sayuran include pembelajaran tentang sayur mayur, dan lain-lain yang secara otomatis muncul di beranda mesin pencari. 

Bahkan dalam beberapa video, anak-anak akan diperkenalkan oleh perkembangbiakan, aneka cara membudidayakan, serta bagaimana mereka mengolahnya dengan cara yang sederhana sampai yang sulit. Semua tersedia di dalam internet, dan dengan bimbingan guru serta bantuan dukungan orang tua, kemampuan anak dalam mengenal sayur-sayuran akan semakin luas.

Namun demikian, dunia anak-anak tetaplah dunia yang harus penuh dengan permainan. Jadi keberadaan internet seharusnya menjadi menjadi media paling menyenangkan dalam transformasi pengetahuan bagi anak-anak. 

Oleh karena itu dibutuhkan banyak gambar, video, dan narasi-narasi pembelajaran yang memuaskan hasrat belajar mereka yang tentu saja tidak menakutkan serta tidak membosankan. Akan tetapi, meskipun dunia internet bisa menyenangkan, tetap ada banyak celah yang bisa membuat anak-anak mendapatkan informasi yang keliru. Oleh karena itu bimbingan dan pendampingan dari orang tua sangat dibutuhkan.

Tentu tantangan bagi kita, para guru, orang tua,  dan semua pihak dalam dunia pendidikan yang terus berupaya melahirkan media dan metode yang paling tepat dalam proses pembelajaran bagi peserta didik khususnya dalam ruang dan waktu yang amat tak terbatas, meskipun dalam situasi yang terbatas karena Covid-19 ini.

Jadi menjawab pertanyaan efektifkah mengenalkan sayuran dan perkembangbiakannya dengan video pembelajaran secara daring? Jawabannya tentu efektif dengan catatan siswa diberikan informasi tambahan dan pengalaman langsung dengan objeknya yang melibatkan orang tua atau bimbingan orang-orang di sekitarnya.

Salam

Link contoh video pembelajaran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun