Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Ketika Produsen "Membunuh" Konsumen

27 Oktober 2020   06:01 Diperbarui: 27 Oktober 2020   06:17 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jenis makanan vegetarian (cashbac.com)

Saya dikejutkan dengan tayangan NAS yang video-videonya membuka banyak hal di sekitar kita. Kebanyakan hal-hal yang menyangkut masalah sosial dan pariwisata. Di jagat medsos banyak difollow netizen dan dibagikan hingga ribuan kali.

Namun, beberapa hari ini video yang ditayangkan konten kreator asal Israel tersebut mencuatkan isu bahwa makanan yang katanya non meat atau yang dicari oleh vegetarian, ternyata masih saja mengandung unsur hewani. Bahkan dia menyebutkan bahwa bisa saja roti-roti yang katanya non daging tersebut ditambah dengan gelatin, menurutnya gelatin berasal dari babi dan hewan lainnya seperti sapi.

Apa yang disampaikan oleh NAS sungguh fakta yang mencengangkan, betapa ada produsen makanan sudah dengan sengaja memasukkan makanan yang bisa jadi menjadi "racun" bagi konsumennya. Bahkan ia pun mengatakan bahwa bisa saja konsumen yang menjauhi makanan dari hewan itu tanpa mengerti memasukkan makanan larangan ke dalam perut mereka, dampaknya si konsumen akan mengalami masalah kesehatan seperti alergi dan bisa berdampak kematian.

Bagaimana produsen bisa dengan cerdik dan licik menberikan bahan tambahan dari unsur hewani itu? Ternyata mereka menggunakan kode-kode tertentu yang bertuliskan angka. Nah, dengan kode tersebut produsen berusaha menipu konsumen seolah-olah makanan itu aman dan bersih dari unsur hewani, meskipun pada kenyataannya di luar nalar.

Apa yang terjadi jika setiap makanan yang berlabel nabati tersebut juga ada unsur hewani? Tentu jawabannya mudah ditebak, sang konsumen bisa saja mendapatkan gejala sakit lantaran pantangan tidak sengaja ditelan.

Sungguh perilaku produsen makanan tidak berprikemanusiaan dan hanya mementingkan keuntungan semata.

Konsumen perlu waspada atas ulah produsen gila

Sebagai konsumen pernah pula kita dikejutkan oleh produk olahan makanan dari China yang mengandung cacing? Yap, makanan berjenis ikan kalengan itu banyak dihinggapi cacing.

Setelah diselidiki lantaran karena kadaluarsa atau proses produksi yang tidak higienis. Meskipun sayangnya pihak yang berwenang mengatakan produk itu aman dengan alasan bahwa cacing aman dikonsumsi karena mengandung protein.

Walaupun konsumen banyak yang mengeluhkan peredaran makanan tersebut, nyatanya produsen mempunyai banyak alasan yang membuat konsumen kecewa.

Padahal, jika suatu produk sudah tidak lagi bersih dari benda atau hewan asing, maka sepantasnya makanan itu tidak layak konsumsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun