Jika pada saatnya nanti kehidupan mengalami hambatan, tidak ada jalan lain harus bersama-sama mencari solusi terbaik dan bukan lari dari persoalan yang ada. Bagaimana niat hidup ini harus selalu mampu mencari solusi atas masalah yang ada dan bukan sebaliknya melarikan diri dan tidak peduli dengan segalanya.
4. Mertua adalah orang tuamu ke dua
Ada yang menganggap bahwa pernikahan itu hanyalah menikahnya dua orang laki-laki dan perempuan tanpa melibatkan orang tua. Maka acapkali setelah menikah di antara mereka tidak peduli lagi dengan keluarga masing-masing. Semua beralasan bahwa mereka harus mandiri, dan tidak butuh lagi berkomunikasi dengan keluarga.Â
Padahal, bagaimanapun juga mereka hadir bersama keluarga masing-masing. Maka sangat tidak tepat pula jika  jika mereka melupakan keluarga.Â
Hakekatnya, keluarga pasanganmu adalah keluargamu juga, apapun kondisinya. Maka menghormatinya adalah sama halnya menghormati orang tuamu sendiri.
5. Mengalahlah jika masih bisa mengalah
Suatu saat dalam rumah tangga akan menemukan perselisihan yang bisa jadi remeh temeh. Seperti memilih tempat tinggal, merencanakan nama anak, bagaimana mereka mendidik anak-anaknya, pekerjaan, dan lain sebagainya.Â
Masalah tersebut akan selalu muncul dalam rumah tangga. Nah, jika masalah itu muncul, ada baiknya berkomunikasi secara pro aktif dari hati ke hati dan berusaha mencari jalan tengah mana yang terbaik.Â
Jangan selalu merasa menang dan berkuasa, meskipun jabatan dan penghasilan melebihi pasanganmu, karena semua itu adalah titipan semata.
Ada banyak hal yang harus diketahui dan dipahami dalam kehidupan ini. Ada pahit dan getir, ada manis dan bahagia dalam kehidupannya. Semua itu bagian dari hidup yang akan dialami semua manusia di alam semesta.
Jika setiap orang mampu melaluinya, maka mereka akan mampu mengendalikan bahtera rumah tangga hingga pendaratan terakhir.