Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Prabowo Subianto, Dari Lawan Jadi Partner Politik

17 Oktober 2020   14:24 Diperbarui: 17 Oktober 2020   18:48 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Prabowo Subianto (Kompas.tv)

Jika Prabowo hanya ambisi, mungkin beliau jadikan Jokowi "Musuh Abadi"

Sebagai seorang politisi yang sudah kenyang asam garam, kata-katanya selalu dijaga agar tidak menyakiti lawan politiknya. Dan sikapnya selalu saja membuat kagum karena jauh dari tendensi pribadi. 

Sekali lagi yang perlu dicatat, kalau Prabowo hanyalah mengharapkan kemenangan dalam politik dengan apapun caranya, maka sama halnya pemenangnya adalah pecundang yang sebenarnya. Dan Prabowo berusaha menjadi manusia yang logis dan realistis atas situasi politik kala itu.

Apalagi saat ini, ketika RUU Cipta Kerja atau Omnibus Law, sikap Prabowo selalu memandangnya dengan pemahaman yang objektif. Beliau sadar, bahwa kali ini negara ini benar-benar membutuhkan investasi yang bisa menjadi ruang untuk menerima para calon pekerja akibat dari PHK perusahaan lantaran resesi Covid-19. Bagaimana para penganggur yang sampai saat inipun sangat membutuhkan lapangan pekerjaan yang bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.

Tanpa ewuh pakewuh (ragu-ragu) beliau pun mengatakan menerima RUU Cipta Kerja ini karena dianggap mampu menyerap para investor asing yang akan menanamkan modal di negeri ini. 

Bolehlah sebagian publik yang kontra, sikap Prabowo ini dianggap mencla-mencle dan dianggap menghianati suara rakyat, tapi pada kenyataannya sikap beliau adalah sikap politik yang akan berpengaruh pada iklum investasi dan stabilitas politik di negeri ini. 

Saya tidak membayangkan jika beliau begitu saja menolak tanpa memberikan poin-poin mana yang seharusnya ditolak, maka beliau pasti dicap sebagai sosok yang tidak bisa menjadi partner kepala negara. 

Sedangkan saat ini Prabowo adalah asisten dari Jokowi yang secara tidak langsung harus mengikuti apa yang menjadi kebijakan pemerintah. 

Meskipun menurut kacamata awam sikap Prabowo memang mengecewakan, lantaran seolah-olah membela pengusaha dengan aturan dalam UU Cipta Kerja itu yang dianggap menyengsarakan kaum buruh.  

Faktanya tidak ada yang ingin disengsarakan jika dalam UU tersebut akan dijelaskan lebih detail dalam penjelasan yang nantinya akan bisa dipahami teknis secara rinci pelaksanaannya.

Prabowo, Gerindra, Menempatkan Diri Sebagai Partner Politik Jokowi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun