Malam ini semakin kelam
Hamparan langit semakin menghitam
Sama seperti hatiku yang seperti karam
Di terjang, ditelan ombak menghantam
Rintik hujan masih menggantung
Sesekali masih terjatuh, di antara nafas kita berdua
Kerling matamupun nampak pucat
Sisakan embun menebal hampir luruh
Aku lelah, aku ingin pergi sejauh mungkin
Mengembara tuju alam keabadian
Sisakan coretan-coretan puisi di atas kertas
Sudahkah Kau membaca nada-nadanya?
Aku bukanlah penyair, aku bukanlah pujangga
Aku hanya sepenggal kisah dari nyanyian sukma
Yang akan tetap hiup meskipun waktu ini berhenti berpuisi
Meskipun awan nanti berhenti menangis
Aku bukanlah pujangga yang pantas disembah
Oleh penyair-penyair jalanan sepertimu
Bukan pula penyair yang bisa menceritakan
Segala kekalutanku dalan larik puisiku
Aku adalah pengagummu  Sapardi Djoko Damono
Manusia yang tak pernah mati meskipun raga itu tak lagi bergerak
Karyamu akan menjadi roh dalam jiwa pengagummu
Para pecinta kata, syair-syair kehidupan
Menyimpan karyamuÂ
Hingga waktu benar-benar mati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H