Beruntungnya sang adik tidak menangis karena kesakitan, dan sang ibu langsung memberikan pengobatan.
Melihat kondisi sang anak yang sakit kulitnya karena terkena logam yang panas itu, ingatan kami tertuju salah satu tanaman yang menurut informasi bisa menyembuhkan sakit luka.
Tanpa berpikir panjang, sang ibu pun mengambil selembar daun dan dilumat untuk kemudian ditempelkan pada lengan yang terkena panas tadi.
Alhamdulillah dua hari kemudian luka tadi sembuh. Dalam batin saya untung saja kami punya salah satu tanaman yang bisa diaplikasikan sebagai obat sederhana.
Bukan hanya binahong, karena di rumah terdapat juga daun mangkoan, jahe dan kunyit yang sengaja dibudidayakan. Meskipun sedikit untuk kebutuhan sendiri. Syukur-syukur kalau sisa bisa dijual dan untuk tambahan uang dapur.
Menanam tanaman obat, menjaga kesehatan keluarga
Pada hakekatnya di sekitar kita masih  banyak ditemui aneka tanaman yang berkhasiat obat. Atau bagi rumah-rumah di desa diupayakan menanam tanaman obat (apotik hidup) ini. Tujuannya agar ketersediaan tanaman obat selalu terjaga dan bisa menjadi media kesehatan keluarga.
Karena tanaman obat ini amat mudah dicari dan dibudidayakan, cukup dengan lahan yang sempit, atau dengan menggunakan polybag (pot) tanaman obat ini bisa dibudidayakan sebagai aset kesehatan keluarga.
Seperti baru-baru ini saya membeli bibit jahe 1/4 kg hanya 7.500 Â rupiah dan kunyit 2.500 rupiah. Jika untuk ketersediaan tanaman obat, maka harga tersebut amatlah murah. Siapa saja bisa membudidayakan di rumah. Tak perlu ribet, semua orang pasti mampu melakukannya. Yang penting tidak takut kotor dan mengerti cara menanam tanaman di dalam pot/polibag dengan media tanam yang baik.
Jika setiap keluarga tetap membudidayakan tanaman-tanaman obat ini, mudah-mudahan kesehatan keluarga akan tetap terjaga. Khususnya untuk pengobatan pertama sebelum mencari pertolongan medis di Puskesmas atau rumah sakit.
Salam