Sampai detik ini, jalan-jalan nampak ramai. Kendaraan baik roda dua dan empat seperti memenuhi setiap jengkal jalanan di semua daerah. Tak hanya di kota besar, karena di kampung-kampung pun jalanan begitu penuh sesak.Â
Pemandangan yang setiap tahun turut memperindah suasana negeri ini. Selayaknya pesta yang tidak akan lekang selama hari raya bagi umat Islam ini. Semua orang ingin kembali ke kampung halaman demi bertemu keluarga yang dicintai. Bertemu dengan saudara, handai taulan dan karib kerabat yang juga membutuhkan saat-saat untuk saling berjumpa dengan keluarganya.
Bayangkan ketika keluarga yang awalnya utuh dan berkumpul dalam satu rumah, kemudian karena menikah atau bekerja di perantauan, tentu tidak setiap hari bisa bertemu dengan orang-orang terkasih. Bahkan saking jauhnya mereka meninggalkan keluarga, cukup hanya dengan melihat gambar atau wajah pada panggilan video (video call) rasa kangen yang lama tersimpan bisa sejenak terobati.
Tidak sedikit yang sudah berpuluh-puluh tahun merantau hingga tak bisa lagi bersua keluarga, jangankan bisa ngobrol lewat telephon, melalui surat yang dilayangkan saja kadang tidak bisa. Semua terjadi karena banyak faktor sehingga terjadi miss komunikasi.Â
Masih beruntung berkirim surat atau panggilan yang hanya suara, karena banyak pula yang tidak bisa melakukannya sama sekali. Belum membayangkan saja sudah sedih apalagi kita yang mengalami hal yang demikian.
Terlepas dari banyak hal yang membuat orang mesti mencurahkan rasa kangen dengan keluarga, ternyata keinginan untuk saling meminta maaf juga menjadi faktor mengapa arus mudik setiap tahun terjadi peningkatan.Â
Bahkan ada yang berpendapat "mumpung orang tua masih hidup, saya harus pulang". Maka tak sedikit yang harus menaggung kesedihan karena setiap tahun yang ditunggu untuk bertemu keluarga harus tertahan. Seperti pekerja urban di luar negeri yang amat tidak mungkin bisa bertemu keluarga setahun sekali karena terikat kontrak.
Namun di antara fenomena mudik yang "membahana" tersebut, ada beberapa hal yang tidak boleh diabaikan jika ingin melakukan perjalanan, yaitu:
1. Rasa Kantuk
Pernahkah Anda merasakan kantuk yang begitu dalam hingga mata tidak lagi bisa dibuka. Meskipun harus mencuci muka atau melebarkan mata dengan jari, ternyata rasa kantuk itu tetap tidak bisa dihilangkan.Â
Ada pula yang berusaha melawan rasa kantuk itu dengan aneka cara. Padahal rasa kantuk itu kondisi yang alami yang terjadi pada setiap orang. Jika fisik mengalami kelelahan maka rasa kantuk akan menghinggapi.
Kecelakaan di jalan raya juga sering terjadi, nah salah satunya adalah karena mengantuk. Tahun 2017 sebanyak 265 kasus kecelakaan disebabkan mengantuk dan lelah. Kecelakaan yang terkadang tidak dianggap oleh sebagian orang karena terlalu "pede" ketika berkendara, ternyata justru mengakibatkan kecelakaan terus terjadi.
Ada yang berpendapat kalau minum kopi bisa mencegah kantuk, ternyata tidak juga. Saya membuktikan ketika dalam kondisi mengantuk sewaktu jaga malam, sudah diberi kopi pun mata masih mengantuk dan tidak bisa dipaksa untuk bangun. Seandainya bisa melek, nyatanya hanya sebentar dan selebihnya tidur adalah solusinya.
Memaksakan diri yang tengah mengantuk untuk tetap berkendara adalah kesalahan fatal. Seandainya masih di tengah-tengah perjalanan, ada baiknya berhenti dulu, minum jamu biar tambah seger, atau mencari posko mudik yang menyiapkan jasa pijat juga tidak keliru untuk digunakan sebagai solusi. Dan lebih tepat lagi tidur meskipun hanya beberapa menit untuk mengembalikan kondisi fisik yang kurang prima.
2. Rasa lelah fisik
Rasa kantuk biasanya disebabkan karena rasa lelah yang sangat. Karena kelelahan tersebut kondisi fisik pun perlu mendapatkan istirahat yang cukup agar bisa pulih kembali. Namun jika sudah di perjalanan sepertinya tidak mungkin untuk beristirahat dalam waktu yang lama. Paling tidak beristirahat sebentar untuk mengobati rasa lelah tersebut.
Kelelahan itu alami dialami oleh semua orang dan obatnya adalah istirahat.Â
Untuk mencegah rasa lelah begitu membebani fisik, maka sebaiknya mencari sopir cadangan yang bisa menggantikan posisi pengemudi agar perjalanan lebih aman.
3. Rasa Sakit
Suatu ketika saya mengalami sendiri bahwa badan yang tidak fit bisa berakibat fatal. Ketika itu saya sakit dan memaksa ingin pulang kampung. saya nekat dengan mengendarai sepeda motor.Â
Dalam ketidaksehatan fisik justru saya harus mengalami kecelakaan. Beruntung hanya lecet sedikit. Sedangkan kendaraan yang saya pakai harus masuk bengkel karena ringsek. Saya harus memperbaikinya dengan nilai yang tidak sedikit. Selain kendaraan yang rusak berat, saya pun harus menjalani pengobatan yang lama karena menunggu sakitnya sembuh.
Bayangkan jika dalam bermudik ria menggunakan mobil yang isinya adalah orang-orang yang kita cintai. Betapa kita sudah membuat mereka celaka. Tujuan untuk bisa bertemu saudara justru harus merasakan derita karena memaksakan diri untuk berkendaraan di tengah rasa sakit yang mendera.
Ingat, jangan sampai mengorbankan jiwa sendiri dan orang yang dicintai hanya karena nekat melakukan mudik meski dalam keadaan yang tidak sehat.
4. Rasa lelah pikiran
Ternyata kelelahan bukan hanya fisiknya saja loh bro. Karena pikiran atau psikis kita juga bisa mengalami kelelahan. Kelelahan batin yang berawal dari masalah yang datang bertubi-tubi. Misalnya setiap hari ditagih rentenir, debt collector, atau penagih utang yang seringkali membebani pikiran sendiri.
Mengapa orang yang mengalami kelelahan pikiran atau psikis harus menunda perjalanan jauh, karena di saat itu pikiran tidak akan pernah fokus dengan kendaraannya. Lebih baik urungkan niat dulu jika pikiran tengah lelah atau sakit, karena itu lebih aman.
Empat hal itu sejatinya banyak yang mengabaikannya. Padahal dari keempat hal tersebut akibat buruk di perjalanan bisa saja terjadi.
Menghindari empat hal yang justru merusak suasana mudik adalah lebih baik daripada memaksa diri dengan kondisi yang tidak fit tapi justru mencelakakan diri sendiri dan orang lain.Â
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H