Kecelakaan di jalan raya juga sering terjadi, nah salah satunya adalah karena mengantuk. Tahun 2017 sebanyak 265 kasus kecelakaan disebabkan mengantuk dan lelah. Kecelakaan yang terkadang tidak dianggap oleh sebagian orang karena terlalu "pede" ketika berkendara, ternyata justru mengakibatkan kecelakaan terus terjadi.
Ada yang berpendapat kalau minum kopi bisa mencegah kantuk, ternyata tidak juga. Saya membuktikan ketika dalam kondisi mengantuk sewaktu jaga malam, sudah diberi kopi pun mata masih mengantuk dan tidak bisa dipaksa untuk bangun. Seandainya bisa melek, nyatanya hanya sebentar dan selebihnya tidur adalah solusinya.
Memaksakan diri yang tengah mengantuk untuk tetap berkendara adalah kesalahan fatal. Seandainya masih di tengah-tengah perjalanan, ada baiknya berhenti dulu, minum jamu biar tambah seger, atau mencari posko mudik yang menyiapkan jasa pijat juga tidak keliru untuk digunakan sebagai solusi. Dan lebih tepat lagi tidur meskipun hanya beberapa menit untuk mengembalikan kondisi fisik yang kurang prima.
2. Rasa lelah fisik
Rasa kantuk biasanya disebabkan karena rasa lelah yang sangat. Karena kelelahan tersebut kondisi fisik pun perlu mendapatkan istirahat yang cukup agar bisa pulih kembali. Namun jika sudah di perjalanan sepertinya tidak mungkin untuk beristirahat dalam waktu yang lama. Paling tidak beristirahat sebentar untuk mengobati rasa lelah tersebut.
Kelelahan itu alami dialami oleh semua orang dan obatnya adalah istirahat.Â
Untuk mencegah rasa lelah begitu membebani fisik, maka sebaiknya mencari sopir cadangan yang bisa menggantikan posisi pengemudi agar perjalanan lebih aman.
3. Rasa Sakit
Suatu ketika saya mengalami sendiri bahwa badan yang tidak fit bisa berakibat fatal. Ketika itu saya sakit dan memaksa ingin pulang kampung. saya nekat dengan mengendarai sepeda motor.Â
Dalam ketidaksehatan fisik justru saya harus mengalami kecelakaan. Beruntung hanya lecet sedikit. Sedangkan kendaraan yang saya pakai harus masuk bengkel karena ringsek. Saya harus memperbaikinya dengan nilai yang tidak sedikit. Selain kendaraan yang rusak berat, saya pun harus menjalani pengobatan yang lama karena menunggu sakitnya sembuh.
Bayangkan jika dalam bermudik ria menggunakan mobil yang isinya adalah orang-orang yang kita cintai. Betapa kita sudah membuat mereka celaka. Tujuan untuk bisa bertemu saudara justru harus merasakan derita karena memaksakan diri untuk berkendaraan di tengah rasa sakit yang mendera.