Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Gagal Menjemput Rezeki dari Samber THR, Aku Rapopo

7 Juni 2018   21:03 Diperbarui: 7 Juni 2018   21:25 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sendiridanrahasia.blogspot.com

Ada yang membuat mata ini mau berkaca-kaca, bukan menangis sih tapi hampir saja meneteskan air mata, eh sama saja ya? Sebab, di bulan Ramadhan ini kompasiana telah menguji nyali dan mental penulisnya termasuk di dalamnya saya agar bisa menjemput rezeki dari kompasiana. Program Samber THR yang dicanangkan oleh team admin kompasiana agar para kompasianer bersemangat mengisi hari-hari di bulan penuh berkah ini dengan berbagi melalui tulisan.

Detik-detik pertama saya mampu mampu melewatinya dengan cucuran keringat dan air mata (lebay) hingga beberapa tulisan bisa saya tayangkan dan alhamdulillah bisa menarik pembaca berkunjung atau sekedar mengintip sebentar. 

Namun dengan beberapa tulisan yang sudah tayang tadi, saya selalu memikirkan alhamdulillah hari ini bisa nulis satu artikel, dan begitu seterusnya hingga beberapa hari. Sayangnya niat untuk mengisi dan menyelesaikan target menulis sebulan penuh harus berakhir tragis dan mengecewakan karena fisik yang lemah karena sakit dan karena memang tengah mengikuti pelatihan di Yogyakarta.

Dalam padatnya kegiatan pelatihan, dalam batin terus berharap bisa segera sembuh dan terus bisa menulis meskipun beberapa paragraf saja. Namun sayang, Yang Memberi Kesehatan telah mengujiku dengan rasa sakit yang tidak kunjung sembuh, hingga lima hari saya merasakan panas dingin, pilek dan kepala yang tidak stabil disertai dengan lelahnya mengikuti pelatihan tersebut. 

Sempat saya merenungi nasib betapa Tuhan berkehendak lain. Boleh jadi memang saya belum pantas menyelesaikan setiap tema yang diluncurkan, tapi saya tetap bersyukur meskipun tidak sampai full menyelesaikan setiap hari menulis tentang samber THR saya berusaha menulis di hari kemudian dengan tema yang lain. 

Bersyukur bisa merasakan sehat kembali dan bisa mengikuti pelatihan dengan antusias dan tubuh yang sehat, dan bersyukurnya lagi, setelah merasakan sehat, saya pun kembali bisa menulis sesuai dengan tema yang saya inginkan. 

Bisa dibilang putus asa karena gagal menyelesaikan setiap tema dan sudah pasti gagal meraih Ipone X yang memang diperebutkan oleh semua kompasianer yang turut serta dalam kegiatan Ramadhan itu. Namun saya tetap bergembira,sampai detik ini masih diberikan kesehatan dan terus menulis selama masih bisa, meskipun gagal meraih impian tersebut.

Kecewa, gundah gulana, sedih dan serba salah, namun semua itu aku abaikan ketika merasakan kesembuhan dan kesehatan yang menurutku itu amatlah mahal. Lebih mahal dari sekedar Ipone X yang tengah diperebutkan.

Gagal menyelesaikan target Samber THR, Terus menulis dan bercengrama dengan ide

Saya sadar bahwa semua manusia memiliki keinginan yang semestinya terpenuhi dan tercapai. Semua impian akan sesuatu bisa terlaksana dengan tanpa halangan apapun. Bukan hanya saya, karena semua orang pastilah berpikir demikian.

Tapi lagi-lagi manusia adalah tempat segala kelemahan, dan kelemahan itu melekat erat dalam kehidupan manusia yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Salah satunya adalah selalu mendapatkan halangan dan ujian ketika ingin mendapatkan sesuatu. Dan saya merasakan sebuah ujian sakit ketika harus berkelahi dengan waktu. Berkelahi dengan waktu karena harus mengikuti pelatihan dengan fisik yang sehat,  dan menginginkan target menulis sesuai dengan apa yang diniatkan sebelumnya.

Seperti apa yang saya alami beberapa hari yang silam, meskipun bersemangat menulis separagraf demi paragraf hingga berbentuk tulisan, nyatanya fisik harus menerima kondisi down. Dalam kelelahan harus merasakan sakit yang awalnya tidak pernah diduga. Bayangkan saja, ketika berangkat dalam kondisi fit, eh giliran sudah mengikuti pelatihan selama beberapa haris jatuh dalam kesakitan. Tidak ada yang bisa membantu dan hanya menyimpan rasa sakit itu dengan mencari obatnya. 

Mungkin saat itu adalah saat-saat paling menyedihkan. Disaat tubuh ini ingin mendapatkan perawatan nyatanya tidak ada yang bisa membantu. Mungkin salah sendiri karena tidak mencari dokter yang bisa memulihkan rasa sakit tersebut dan salahnya mengapa fisik begitu lemah hingga harus jatuh sakit. 

Namun, lagi-lagi tidak ada daun yang jatuh tanpa seizin Allah SWT. Dan rasa sakit yang saya derita tentu tidak ada yang sia-sia. Tuhan telah menguji saya dan melatih saya agar bersyukur. Tetap berpuasa meskipun rasa sakit masih menggelayut dalam tubuh. Dan alhamdulillah semua bisa saya lewati dengan selamat.

Dan setelah semua pulih, sepertinya tangan ini sudah gatal kalau tidak segera menayangkan tulisan yang ingin dibagikan kepada pembaca. Dan alhamdulillah juga sampai sekarang saya masih tetap menulis dan bercengkrama dengan ide-ide hingga membuahkan hasil sebagai tulisan.

Meskipun gagal mencapai target Ramadhan, tapi saya sukses meyakinkan diri bahwa mungkin bukan rezeki saya. Biarlah orang lain yang memang lebih mumpuni dan mampu meraih hadiah sebagai imbalan atas kerja keras yang mereka lakukan. 

Aku rapopo, saya rela jika tidak mendapatkan hadiahnya. Dan saya salut dan bangga pada siapapun penulis kompasiana yang berhasil melewati ujian hari-hari melelahkan dalam puasa namun bisa menyelesaikan target selama sebulan penuh.

Semoga tulisan yang baik itu mendapatkan ganjarannya dan mendapatkan hadiah untuk dibawa pulang. Saya yakin bahwa boleh jadi bulan ini gagal, mungkin di lain waktu saya berhasil meraihnya.

Namun demikian, yang lebih bangga lagi, saya masih bisa menulis dan membahagiakan diri dalam kegiatan tulis menulis itu sembari menikmati bercengkrama dengan keluarga dan orang-orang terkasih.

Salam kompasiana!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun