Era saat ini adalah di mana Indonesia menjadi bagian bangsa dunia yang sudah memasuki era perdagangan bebas Asean, bahkan sejak diluncurkannya ide tentang Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), maka arus persaingan di segala bidang khususnya terkait kegiatan ekonomi tidak bisa diabaikan begitu saja. Mau tidak mau, bangsa indonesia harus bisa mengikuti program itu tanpa bisa mengelak.Â
Apalagi memang saat ini dunia tengah dihadapkan pada persaingan bisnis yang membawa kepada semua bangsa khususnya Indonesia mesti bekerja keras agar bisa menghadapi era ini dengan aneka kreatifitas. Sehingga bangsa Indonesia tidak hanya menjadi penonton dan konsumen atas produk-produk luar negeri, tapi lebih dari itu juga menjadi tuan rumah produk dalam negeri yang harus bisa bersaing dengan produk  lainnya.
Selain karena adanya tuntutan agar masyarakat Indonesia siap berdaya saing dengan luar negeri, ternyata sampai saat ini pemerintah mendorong kepada seluruh elemen bangsa agar bisa menggali potensi daerah agar daerah itu bisa berdaya guna dan memiliki masyarakat yang multi guna dengan etos kerja yang baik. Multi guna karena bisa menggali potensi daerah agar bisa dimanfaatkan oleh orang banyak dan tentu saja agar menjadi ladang usaha yang potensial yang siap-siap mengangkat ekonomi warganya.
Terlepas dengan digulirkannya era ekonomi Asean itu, Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) atau anak-anak yang bersekolah di Sekolah Khusus (SKH) atau Sekolah Luar Biasa (SLB) ternyata oleh pemerintah pun dituntut bisa mengikuti arus ekonomi saat ini. Tujuannya agar menjadi manusia yang potensial, mandiri dan bisa mengkaryakan sendiri dengan usaha yang sederhana agar kedepannya benar-benar menjadi manusia yang bisa hidup mandiri tanpa bantuan orang lain.Â
Apalagi senagai sekolah bagi anak-anak berkebutuhan khusus, SLBN Metro merupakan sekolah yang mendidik dan melatih anak-anak berkebutuhan khusus dalam bidang kreatifitas yang harapannya bisa dikembangkan di kehidupannya setelah mereka lulus sekolah.
Generasi muda yang selayaknya setara dengan generasi muda lainnya karena mereka pun hakekatnya bisa berdaya guna dan bisa mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Produk limbah pabrik yang sedianya hanya sebagai sampah buangan ternyata bisa dikelola oleh anak-anak berkebutuhan khusus ini menjadi produk yang layak jual. Apalagi selama ini, sekolah luar biasa merupakan lembaga pendidikan yang notabene tidak hanya mendidik siswanya dengan aneka teori, namun lebih banyak diberikan pelatihan keterampilan, seni dan aneka kerajinan supaya setelah lulus sekolah mereka bisa menggunakan ketrampilan yang telah diperoleh untuk menunjang kehidupannya nanti.
Pemanfaatan Limbah sekam
Menurut Wikipedia, sekam adalah bagian dari bulir padi-padian (serealia) berupa lembaran kering, bersisik dan tidak dapat dimakan, yang melindungi bagian dalam (endospermium dan embrio).
Dengan demikian sekam adalah kulit dari gabah yang bisanya terlepas ketika terjadi proses penggilingan memisahkan beras dari kulitnya.
Sedangkan menurut riau.litbang.go.id menjelaskan :
Sekam padi merupakan lapisan keras yang meliputi kariopsis terdiri dari belahan lemma dan palea yang saling bertautan, umumnya ditemukan di areal penggilingan padi. Dari proses penggilingan padi, biasanya diperoleh sekam 20 -- 30%, dedak 8 -- 12 %, dan beras giling 50 -- 63,5% dari bobot awal gabah.
Sekam padi sering diartikan sebagai bahan buangan atau limbah penggilingan padi, keberadaannya cendrung meningkat yang mengalami proses penghancuran secara alami dan lambat, sehingga menggangu lingkungan dan kesehatan manusia.
Sekam memiliki kerapatan jenis bulk density 125 kg/m3, dengan nilai kalori 1 kg sekam padi sebesar 3300 k. kalori dan ditinjau dari komposisi kimiawi, sekam mengandung karbon (zat arang) 1,33%, hydrogen 1,54%, oksigen 33,645, dan Silika (SiO2) 16,98%, artinya sekam dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industri kimia dan sebagai sumber energi panas untuk keperluan manusia.
Kadar selulosa sekam yang cukup tinggi dapat memberikan pembakaran yang merata dan stabil, untuk memudahkan diversifikasi penggunaannya, maka sekam terlebih dahulu melalui proses pembuatan aneka barang keterampilan agar menjadi produk yang bernilai ekonomis.
Kegunaan Sekam
Dalam pertanian, sekam dapat dipakai sebagai campuran pakan, alas kandang dicampur di tanah sebagai pupuk, dibakar atau arangnya dijadikan media tanam. Selain sebagai bahan di atas, sekam pada umumnya digunakan sebagai bahan pembuatan bata. Para pembuat batu bata biasanya menggunakan sekam sebagai pengganti kayu karena dianggap lebih murah.
Dengan memaksimalkan potensi dari sekam ini, sekam dapat dibuat menjadi produk kerajinan yang menarik, seperti: hiasan dinding, gantungan kunci, hiasan kotak tisu, hiasan tas,bantal sofa dan juga bisa dijadikan bahan pembuatan briket.Â
Briket adalah salah satu bahan bakar alternatif pengganti kayu bakar, minyak tanah, listrik maupun gas. Dengan kerajinan dan briket ini tentu menjadi usaha yang produktif jika dilakukan dengan sungguh-sungguh.
Keunggulan Produk
Sekam merupakan limbah pabrik yang sampai sejauh ini kurang mendapatkan perhatian. Karena dianggap tidak bermanfaat, keberadaan merang acapkali sebagai limbah pengganggu lingkungan. Tak pelak karena dianggap sampah, jika tidak dimanfaatkan untuk yang lain maka merang ini hanya dibakar atau dijadikan alas untuk kandang. Padahal dengan kreatifitas lain, benda yang dianggap sampah ini bisa bernilai tinggi jika pandai memanfaatkannya.
Sebagai limbah buangan pabrik, tentu saja sekam akan menjadi benda yang bernilai tinggi jika dimanfaatkan sebagai usaha produktif. Karena selain mudah didapat dan berlimpah, dengan menggunakan sekam ini tentu saja mengurangi biaya produksi sehingga dapat memberikan keuntungan yang lebih kepada orang yang memanfaatkannya.
Selain karena mudah didapat dan murah dengan harga 200.000 per truknya, tentu sekam merupakan alternatif bahan baku produksi yang cukup potensial. Â Sehingga dengan harga bahan baku yang murah dan mudah didapat itu, pemanfaatan limbah ini menjadi alternatif usaha yang cukup menjanjikan dan menguntungkan.
Produk yang biasanya menggunakan modal yang besar, karena menggunakan limbah atau sampah pabrik ini tentu cukup menggunakan modal yang kecil dengan keuntungan yang berlimpah.
Selain murah dalam produksinya, ternyata dengan kreatifitas, ternyata dengan memanfaatkan sekam ini justru menjadi produk yang menarik dan unik sehingga diharapkan akan mudah diterima pasar karena harganya sangat terjangkau.
Pengembangan Desain
Agar sekam  ini bernilai jual, maka keberadaannya perlu dimanfaatkan menjadi produk yang bernilai. Adapun pemanfaatan merang yang dilakukan siswa SLB N Metro adalah sebagai berikut:
Pembuatan hiasan dinding
Biasanya para perajin hiasan dinding menggunakan bahan baku yang biasa dipakai misalnya cat, maka dengan menggunakan bahan baku merang ini bentuk hiasan dinding menjadi lebih unik dan menarik. Dengan mengkolaborasi antara merang, pewarna alami, lem dan media penempatan hiasan (bingkai), maka karya ini menjadi lebih artistik. Dengan kreatifitas inilah maka diharapkan ketertarikan masyarakat semakin tinggi.
Pembuatan gantungan kunci
Pada umumnya gantungan kunci terbuat dari kayu, kaca, plastik atau boneka yang diisi dengan busa atau kapas. Bahan-bahan tersebut tentu saja diperoleh dengan membeli dan harganya tentu mahal. Maka dengan menggunakan merang sebagai isian dari gantungan kunci, maka biaya yang dikeluarkan akan semakin sedikit dengan hasil karya yang tidak kalah cantiknya.
Dengan polesan manik-manik atau hiasan lain, gantungan kunci ini menjadi salah satu benda kreasi yang layak dipasarkan. Boleh juga menjadi produk cenderamata atau oleh-oleh dengan harga yang lebih terjangkau.
Pembuatan kotak tisu (kayu)
Untuk pembuatan kotak tisu di sini adalah sebagai hiasan atau ornamen pada kotak tisu. Dengan sekam ini, kotak tisu yang biasanya polos bisa dirias dengan ornamen dari merang ini.
Dengan pemberian warna yang variatif, maka periasan kota tisu ini lebih menarik dan bernilai jual.
Hiasan (ornamen) pada tas
Ornamen ini dimaksudkan untuk memunculkan kesan unik dengan motif siger Lampung maupun ornamen lain yang menarik. Tas yang dihasilkan oleh anak-anak ABK di SLBN Metro ini, penampilannya lebih menarik karena dilengkapi riasan dari sekam.
Pembuatan briket
Briket dengan bahan baku sekam merupakan alternatif sumber energi yang murah dan ramah lingkungan. Pasalnya dengan menggunakan bahan baku merang ini, sekam yang biasanya kurang diminati lantaran dianggap tak layak jual, maka dengan menggunakannya sebagai briket tentu sekam ini lebih berharga.
Dengan menggunakan sekam sebagai bahan pembuatan briket paling tidak mengurangi penggunaan kayu bakar yang biasanya merusak lingkungan atau penggunaan gas dan listrik yang tentu saja akan lebih hemat dalam sesuai dengan prinsip go green yaitu menjaga lingkungan tetap hijau dan lestari.
Briket juga dimaksudkan untuk mengurangi dampak sampah pabrik yang tak terpakai agar menjadi produk yang lebih berguna dan murah tentunya.
Dengan tangan-tangan kreatif, diharapkan limbah yang dihasilkan dari pabrik penggilingan padi bisa dimanfaatkan sebagai sumber tambahan penghasilan bagi siswa berkebutuhan khusus dan masyarakat pada umumnyaÂ
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H