Selain dengan hanya bermodal mengumpulkan dari para pencari dan pengepul, yang dilakukan adalah dengan memasarkan kembali di pasar loak. Namun resikonya penjualan loak ini bisa berasal dari curian yang sengaja dipreteli demi menghilangkan jejak. Hal ini bisa terlihat dari bentuk barang yang masih bagus meski diloakan. Berbeda dengan barang yang dikategorikan barang bekas tadi.
Cara semi modern
Seperti jika seorang pebisnis rongsokan yang konvensional hanya memilah saja berdasarkan jenisnya. Nah, bagi pebisnis yang lebih kreatif dia mengubah barang tersebut menjadi bentuk lain yang lebih bernilai.
Sebuah plastik harganya tergolong murah jika bentuknya masih plastik yang utuh. Namun akan berubah harganya jika diubah menjadi bijih plastik, keuntungannya bisa tiga kali lipat. Namun demikian tentu membutuhkan alat produksi dan modal yang besar untuk melakukan bisnis jenis ini.Â
Bahkan tidak hanya dijual dengan cara merubahnya menjadi bentuk yang bisa dikirim ke perusahaan pengolahan, ternyata mereka bisa mengubahnya menjadi bentuk yang lebih kreatif. Seperti beberapa usaha kreatif yang mengubah besi-besi bekas menjadi produk yang bernilai seni yang tinggi. Dengan sentuhan tangan-tangan kreatif, barang yang semula tidak diminati kini berubah menjadi produk kerajinan yang bernilai tinggi.
Cara modern/millenial
Bertolak dari cara-cara millenial hakikatnya tidak jauh beda dengan bisnis semi modern yang bisa mengolah barang bekas tersebut menjadi produk yang lebih bernilai, karena mereka melakukan bisnisnya lebih bisa menjual dengan harga yang lebih tinggi dengan bantuan teknologi komunikasi.Â
Merek bisa menggunakan media sosial untuk memasarkan produknya dengan menunjukkan spesifiksi barang dan harga yang bisa dinego. Namun karena barang yang dijual amat langka biasanya nilainya juga tinggi.
Di manapun berada, usaha yang paling menguntungkan adalah bisnis atau jual beli. Salah satunya jual beli barang bekas yang disulap menjadi bentuk yang bernilai tinggi. Meskipun banyak yang enggan melakoninya karena gengsi, tapi bagi yang bermental bisnis tentu gak ada istilah gengsi yang ada adalah keuntungan yang akan memenuhi isi dompetnya. Asal dilakukan dengan cara fair (jujur) tentu sungguh menggiurkan.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H