Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dua Belas Tahun Diculik, Lintang Berjumpa Sang Ayah

13 Desember 2017   12:06 Diperbarui: 14 Desember 2017   15:47 1135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada akhirnya, atas bantuan Mandala dan Tim Bikin Mewek, akhirnya jejak orang tua Lintang puh bisa diketemukan. Air mata Lintang dan orang tua puh pecah seketika. Dan suasana menjadi mengharu biru. 

Seorang anak yang terpisah belasan tahun dengan orang tuanya akhirnya dengan kuasa Tuhan bisa diketemukan. Boleh jadi, ini adalah jawaban Tuhan atas doa-doa sang ayah dan tentu saja doa si Lintang yang begitu tulus mencintai orang tuanya.

***

Sungguh  peristiwa itu begitu banyak maknanya. Pertama, seorang anak adalah titipan Tuhan yang mestinya dijaga dengan sekuat tenaga. Berusaha menghindarkan diri mereka dari kejahatan org yang tidak bertanggung jawab.

Seorang anak pun memiliki kewajiban mencintai orang tuanya bagaimanpun keadaannya.

Kedua, doa orang yang teraniaya akan menembus langit dan suatu saat akan dikabulkan Tuhan. Maka, jangan pernah berhenti berharap agar doa dikabulkan. 

Menolong orang adalah kewajiban bagi umat manusia. Tidak memandang apapun agamanya. Seperti yg dilakukan Tim Bikin Mewek adalah salah satu bentuk saling menolong sesama manusia.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun