Minggu ini anak-anak ingin menikmati liburan sehari. Maklum, sudah sepekan ini begitu disibukkan dengan kegiatan sekolah. Begitupun saya yang juga ingin melepas penat dengan hiburan di luar rumah.Â
Sempat mikir, enaknya kemana ya, liburan yang terjangkau bagi kantong "kecil" ini. Akhirnya alternatif tempat rekreasi yang murah dan terjangkau ini jadi alternatif pilihan. Bukan yang terbaik sih, tapi demi melepaskan kekecewaan karena semalam anak-anak gagal ikut jalan-jalan dengan odong-odong  bersama rekan sebaya. Maka tempat inilah jadi obat kecewa bagi anak-anak.
Untuk ukuran masyarakat menengah ke atas, tempat ini sungguh dapat dibilang belum layak. Tapi bagi ekenomi pas-pasan maka inilah yang bisa jadi pilihan.
Bukan berarti tidak pernah memasuki tempat yang lebih mahal, pernah sih. Tapi hanya sesekali saja, sebagai obat rasa penasaran.
Kembali tentang mencari tempat liburan bagi anak-anak yang murah, kolam renang Pak Alek para pengunjung menyebutnya. Kolam renang yang berisi dua buah kolam dengan prusutan air sekedarnya ini ternyata dikunjungi oleh puluhan anak-anak sekolah. Tak hanya anak-anak sekolah, karena ada juga orang tua yang turut nyilem bersama anak-anak mereka. Nampak satu unit mobil terparkir di depan dan beberapa unit sepeda motor yang turut berjajar di parkiran. Saya menduga oh ternyata kolam renang murah ini cukup diminati juga ya? Dalam batinku menebak.
Dengan hanya bermodalkan 8.000 saja anak-anak bisa menikmati kesenangam bersama anak-anak lainnya. Cukup murah bagi ukuran kesenangan. Toh kesenangan  gak harus mahal kan?
Mengajak anak-anak bermain air, melatih mental anak-anak
Selain memberi hiburan sehari, ternyata mengajak anak-anak berenang memberikan banyak banyak manfaat loh. Salah satunya melatih keberanian.Â
Pernahkan kita mendengar anak-anak yang mengalami sindrom takut air? Saya kira di antara kita pasti sudah mendengarnya. Apa itu? Sindrom takut air seperti sindrom takut ketinggian dan sindrom-sindrom yang lain. Yaitu ketakutan yang berlebihan akan sesuatu.Â
Pada sindrom takut air, sang anak akan berusaha menjauhi air karena rasa takut yang mendera. Para psikolog saya kira sudah banyak membahas tentang masalah ini.Â
Bagi orang tua tentu berusaha melatih keberanian anak terhadap air. Mulai sejak dini diperkenalkan dengan permainan air, atau langsung mengajak anak dalam kegiatan berenang.
Kalau jaman dahulu alias jaman old, saya terbiasa berenang di sungai dan saluran irigasi. Awalnya takut, tapi karena didampingi, maka ketakutan itu menjadi hilang. Sudah terbiasa mandi dengan air yang bisa dibilang kurang bersih. Tapi demi untuk melatih keberanian, maka kegiatan itu tetap dilakukan. Kemampuan  berenang pasti didapat karena dilatih orang yang lebih tua, dan kesenangan tentu tak ketinggalan.
Mengajarkan atau melatih kemampuan berenang
Berenang tak semua orang bisa melakukannya. Jangankan berenang gaya kupu-kupu, gaya katak tenggelam saja amat sulit dilakukan. Tapi dengan pelatihan yang cukup maka anak-anak secara perlahan memiliki kemampuan berenang. Mampu berenang bukan hanya untuk perlombaan, tapi lebih dari itu untuk benteng diri ketika kemampuan itu dibutuhkan.
Selain ketahanan diri dari kondisi darurat, tentu untuk melatih kesehatan fisik.
Bergaul dengan banyak orang
Mengajak anak-anak berenang akan membantu mereka mengenal lingkungan. Secara alami mereka akan saling bertemu dan berinteraksi dengam teman-teman sebaya. Hal ini juga meningkatkan rasa percaya diri sang anak.
Beberapa hal itu, sebenarnya efek yang mengiringi dalam kegiatan liburan di kolam renang. Seperti di tempat lain pun memiliki efek yang sama bagi perkembangan anak.
Salam
Gambar : dokumen pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H