Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Mengintip Budidaya Ikan Cupang yang Lebih Menjanjikan daripada Lele

1 November 2017   12:35 Diperbarui: 1 November 2017   17:29 6465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: http://nizamikanlaga.blogspot.co.id

Di suatu siang, anakku yang kedua tiba-tiba ngebet ngajak ayahnya mengantarkannya membeli ikan cupang. Saya sempat bergeming lantaran biasanya sang anak membeli ikan cupang bersama teman-temannya. Saya sudah melihat dia membawa ikan-ikan tersebut sudah dibawa menggunakan kantung plastik.

Hari itu memang agak ngalem, dan mau tidak mau karena sang anak merengek terus maka saya iyakan. Akhirnya saya antarlah ke penjual ikan cupang tersebut. Selain karena saya juga suka ikan hias ini, saya juga ingin tahu bagaimana cara membudidayakannya. Meskipun belum sepenuhnya saya tanyakan secara langsung, saya mendapatkan gambaran bagaimana sang bapak berputra satu ini memulai usaha kecil-kecilan.

Gambar: Deretan ikan cupang siap jual (dok. Pribadi)
Gambar: Deretan ikan cupang siap jual (dok. Pribadi)
Di sebuah rumah berdinding bambu, mas Toni (bukan nama sebenarnya) menyusun beberapa botol plastik minuman yang sudah dipotong setengahnya. Di sisi rumah ada beberapa kolam kecil yang juga untuk mengembangbiakkan ikan. Ada juga beberapa karung botol plastik minuman juga. Sepertinya tumpukan botol itu untuk persediaan wadah bagi ikan-ikan cupang yang ia ternakkan.

Sebagaimana diceritakan mas Toni, budidaya ikan cupang sebenarnya sangat menguntungkan. Bagaimana tidak menguntungkan, dengan sepasang bibit cupang yang ia beli dengan harga maksimal 10 ribu perekor ia bisa membuat bibit baru sejumlah ratusan ekor. Dengan memahami yang mana jenis pejantan dan mana yang betina mas Toni memijahkan secara mandiri.

Setiap pasangan petelur bisa membudidayakan lagi hingga ratusan ekor dan perekor ukuran 3-5 cm dijual 5 ribu. Sedangkan yang lebih besar lagi bisa laku puluhan ribu tergantung jenis dan kecantikan penampilannya. Apalagi jika ikan tersebut dibuat kontes atau dilombakam maka harganya bisa naik lagi.

Ketika budidaya cupang lebih menjanjikan daripada lele dumbo

Budidaya cupang memang terbilang kecil jika dilihat dari usaha mas Toni tadi. Lantaran biasanya saya melihat usaha ikan cupang ini mampu menampung ribuan ekor dengan berbagai jenis. 

Mas Toni yang memulai usahanya kecil-kecilan sampai saat ini mampu menarik minat anak-anak sekolah.  Seperti anak saya dan juga anak-lainnya begitu hobinya mengoleksi ikan cupang di rumah. Meskipun kelemahannya belum mampu mengurus dengan benar. Akibatnya ikan-ikan tadi mati sia-sia.

Selain para pembudidaya cupang ini menargetkan segmen kelas anak-anak, ternyata para hobiis cupang juga berasal dari kalangan dewasa. Namun bagi orang dewasa tentunya jenis ikan cupang yang lebih bagus dan mahal. Bolehlah dianggap murah, namun jika peminatnya membeludak maka usaha cupang bisa mengalahkan usaha ikan lele.

Jika ikan lele per ekor seharga 1000 - 3000 dengan rata-rata harga perkilogram 17.000 - 20.000 ditangan pengepul maka ikan cupang lebih menjanjikan. Masa panen selama tiga bulan dengan pakan yang juga tidak murah, maka ikan cupang lebih menghasilkan.

Sedangkan kalau ikan cupang dengan budidaya yang tidak sampai 3  bulan per ekor bisa dihargai 5.000 rupiah, untuk cupang biasa. Nah, kalau cupang yang super harganya di atas 10.000 per ekor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun