Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ramadhan dan Lebaran Tidak Padam, Konsumen PLN Bahagia

24 Juli 2016   12:47 Diperbarui: 25 Juli 2016   03:09 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengembangan kelistrikan yang dilakukan pemerintah melalui PLN sampai sejauh ini mengalami peningkatan dan memberikan manfaat yang signifikan terhadap layanan listrik di hampir semua daerah. gambar: m.tempo.co

Tulisan ini sebenarnya agak terlambat, lantaran ingin penulis buat beberapa hari menjelang lebaran itu ternyata baru sekarang bisa dilakukan. Tapi bagaimanapun juga tulisan ini mewakili perasaan penulis sendiri selaku pengguna listrik, dan berharap konsumen lain juga mengalami pelayanan yang relatif sama. Mereka sudah berlangganan, membayar dan mendapatkan layanan listrik yang layak. Tidak terjadi pemadaman terus menerus yang membuat para konsumennya resah dan gelisah.

Ramadhan dan Lebaran biasanya dipenuhi oleh umpatan dan unjuk rasa (protes) dari konsumen PLN, khususnya di wilayah Lampung yang biasanya kalau bulan Ramadhan dan Lebaran tiba listrik byar pet alias mengalami pemadaman secara bergiliran. Pemadaman yang biasanya terjadi menjelang berbuka puasa, santap sahur dan memasuki malam takbir, tahun ini ternyata tidak terjadi. Oleh karena itu, selaku konsumen, penulis di sini mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada PLN khususnya regional Lampung yang telah mendengar keluhan konsumennya. PLN yang sedianya harus mencukupi semua kebutuhan pelanggan, ternyata sampai sejauh ini sudah memberikan pelayanan yang lebih baik.

Sebelum ini, setahun yang lalu dan pernah pula keluhan pemadaman listrik penulis sampaikan di kompasiana, yang mana hampir setiap malam mengalami pemadaman, telat-telatnya dua hari sekali dari pukul enam sore sampai pukul sembilan atau sepuluh malam selalu saja mewarnai hari-hari kami. Dan anehnya meskipun pemadaman terjadi terus, pihak pengelola tidak juga merespon dengan baik. Makanya di beberapa daerah banyak terjadi demonstrasi menuntut kejelasan layanan listrik, dan aksi masyarakat itu dijawab oleh PLN dengan kata "PLN Merugi".

Dan sudah pasti alasan itu membuat konsumen esmosi atau naik pitam karena selama ini mereka membayar. Seandainya mereka terlambat membayar maka sudah dapat dipastikan mereka mendapat denda. Denda pun dibayarkan dengan lunas, lantaran jika tidak dibayar maka instalasi listrik pun akan dicabut. Dan konsumen hanya meratapi nasib. Mereka sudah membayar tapi listrik padam terus, ketika listrik padam ternyata biaya beban bulanan masih juga harus dibayarkan.

index-57945843c423bdcb0a106f79.jpg
index-57945843c423bdcb0a106f79.jpg
Itu dulu, ketika Presiden Jokowi dan jajaran kabinetnya masih lamban mengantisipasi persoalan rakyat khususnya persoalan penerangan ini. Sebab meskipun dianggap sepele, tapi persoalan gelap-gelapan tetaplah menjadi kepanikan dan kekecewaan tersendiri. Dan beruntung saat ini layanan listri semakin baik.

Layanan Listrik Semakin Baik Berkat Prabayar (Token)

Mungkin dan boleh jadi ada benarnya bahwa beberapa tahun yang lalu PLN mengalami kerugian, karena bagaimanapun juga namanya instalasi itu mudah sekali mengalami kerusakan dan yang paling mudah terjadi adalan pencurian arus listrik. 

Di daerah Jakarta dan Lampung sendiri sering diadakan razia pencurian listrik dan terbukti beberapa warga memasang dan menikmati arus listrik melalui cara-cara yang curang. Mereka mencuri dari kabel utama dengan risiko kebakaran. Tak habis di situ karena kabel instalasi yang digunakan kebanyakan tidak layak.

Entah karena ulah oknum karyawan PLN sendiri yang ingin mengambil keuntungan, atau masyarakat sendiri yang sengaja memanfaatkan kelemahan petugas demi menikmati arus listrik secara gratis. 

Namun tidak menafikan bahwa kerugian listrik terjadi juga lantaran banyak konsumen yang enggan membayar. Bahkan ada yang lumayan aneh meskipun mereka menunggak membayar ternyata tidak mau mau menerima konseksuensi dicabutnya instalasi listrik. Pernah suatu ketika ketika salah satu warga yang instalasinya hendak diputus ternyata justru melakukan ancaman kepada petugas. Jadi hingga beberapa saat akhirnya petugas menggunakan jasa keamanan agar tugasnya dapat dilakukan.

Begitu pula dengan adanya program pulsa token listrik pra bayar yang digagas pemerintah, ternyata sampai sejauh ini sudah memberikan manfaat bagi pengguna, misalnya konsumen bisa mengontrol penggunaannya. Selain itu mereka akan benar-benar menikmati kuota listrik sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Meskipun berat tapi cara ini ternyata cukup efektif untuk meminimalisir penggunaan listrik yang berlebih-lebihan. Dan tentu saja karena penggunaan listrik mudah dikontrol maka pencurian arus menjadi amat sulit dilakukan. Walaupun tidak menutup kemungkinan kejahatan pencurian arus listrik tetap saja bisa dilakukan. Secara gitu loh jaman sekarang mana ada yang tidak bisa dimanipulasi dan dicuri. Jaman yang serba canggih memunggkin setiap orang jahat ingin melancarkan aksinya demi mendapatkan keuntungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun