Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Benarkah Merokok itu Membawa Nikmat?

29 Mei 2016   14:03 Diperbarui: 1 Juni 2016   12:49 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Merokok dianggap nikmat, meskipun mengandung bahaya yang besar (gambar: 9trendingnews.blogspot.com)

Beliau meregang nyawa lantaran racun dari asap rokok telah merusak elemen penting dalam tubuhnya. Paru-paru dan hati yang seyogyanya sangat bermanfaat bagi tubuhnya, harus mengalami kesakitan yang luar biasa. Sang dokter pun tak mampu lagi berkutik ketika melihat levernya menghitam. Beliau pun akhirnya tak selamat dan mengembuskan nafas yang terakhir karena sakit yang dideritanya.

Ada lagi pak Roim, warga kecamatan Purbolinggo ini harus menghembuskan nafas yang terakhir ketika jantungnya tiba-tiba berhenti berdetak. Singkat cerita, pak Roim adalah seorang petani yang cukup getol, beliau begitu gigihnya mengerjakan sawah-sawahnya hingga padi bisa dipanen. Sayang sekali, ternyata pak Roim justru menyukai aktifitas merokok. Ia terpengaruh oleh kawan-kawannya ketika muda. 

Di sebuah kampung yang cukup adem itu ternyata budaya merokok bagi anak-anak cukup memprihatinkan. pak Roim menjadi korban pergaulan yang keliru karena bersama para perokok aktif. Awalnya tidak merasakan efek yang berarti lantaran pekerjaannya cukup keras, jadi tubuhnya terlatih untuk melakukan pekerjaannya yang berat, jadi efek rokok belum seberapa terlihat.

Tetiba, diusianya yang sebenarnya masih cukup muda, pak Roim mengalami tubuh yang lemah, setelah beberapa waktu mengerjakan sawahnya lantaran hendak ditanami kembali. Kelemahan fisik itu berlanjut sampai di rumah, dan ternyata nyawa pak Roim tidak terselamatkan. Jantungnya tiba-tiba berhenti berdetak lantaran efek dari kebiasaan buruk selama ini. Selama ini beliau tidak sadar, ketika rasa sesak di dada setelah menghisap asap rokok itu berlanjut menjadi penyakit jantung yang membuatnya semakin parah. Dan saat itu, di saat seisi rumah tidak menyadari apa yang terjadi, ternyata orang tua yang paling dicintainya harus meninggal dunia.

Dan masih banyak lagi tetangga, sahabat dan keluarga yang harus mengalami rasa sakit karena serangan racun yang berasal dari asap rokok itu. Rokok yang katanya membuat percaya diri dengan iklan yang menggoda disertai para pria dan wanita yang keren, ternyata justru merekrut pengguna baru yang efeknya justru akan menjadi korban selanjutnya. 

Semua diawali dengan anggapan, tidak masalah merokok untuk kepercayaan diri dan karena tidak diharamkan. Padahal perbuatan yang dilakukan dengan membakar uang hasil bekerja itu sebenarnya adalah perbuatan sia-sia. Dan Tuhan sangat membenci perbuatan sia-sia. Dan selain kesia-siaan, merokok adalah aktifitas yang disukai setan, karena setan ingin umat manusia itu musnah karena merusak tubuh mereka sendiri dengan menikmati racun yang ada dalam rokok itu.

Merokok sesudah makan, katanya membawa kenikmatan yang luar biasa. Benarkah?

Menurut para perokok, termasuk menurutku kala itu, merokok sesudah makan adalah kenikmatan yang luar biasa. Padahal yang terjadi adalah ketika perut kita baru saja terisi makanan, maka efeknya justru 10 kali lebih besar dari bahaya merokok di waktu yang lain.

Sebagaimana dirilis oleh Viva.co.id merokok setelah makan memungkinkan semua bahaya yang mengancam akan datang lebih cepat.  Menurut apoteker berkebangsaan Nigeria, Lanre Alege dari Universitas Ilorin Teaching Hospital, mengatakan bahwa satu batang rokok yang dihisap setelah makan, bahayanya sama dengan merokok 10 batang.

Hal ini disebabkan oleh peredaran darah pada saluran pencernaan sehabis makan meningkat, akibatnya sejumlah besar kandungan dalam rokok yang tidak baik bagi kesehatan diserap, sehingga bisa merusak hati, otak besar, dan pembuluh darah jantung dan menyebabkan mempercepat penyakit terkait aspek-aspek ini.

Menikmati rokok di saat tidak setelah makan memiliki efek yang berat, apalagi setelah makan ternyata justru mengundang bahaya yang luar biasa. Dan anehnya para perokok menganggap saat setelah makan dianggap yang paling nikmat. Padahal kenikmatan semu itu justru menyimpan bahaya yang besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun