Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Belajar Beladiri, Ketika Kebiasaan Positif Amat Dibutuhkan Anak

13 Maret 2016   16:02 Diperbarui: 13 Maret 2016   16:17 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekolah sepatutnya bisa arif dan bijaksana dalam mengatasi kenakalan anak didiknya, dengan langkah persuasif. Namun jika kekerasan masih saja terjadi semestinya ada langkah lain yang sesuai dengan peraturan sekolah. Seperti mengeluarkan siswa yang tidak bisa dibimbing dengan beberapa kali kasus yang mungkin telah dilakukannya. Meskipun tindakan ini amat tidak patut, namun untuk menjaga prilaku anak beberapa aturan ini bisa ditempuh. Dan berhasil, beberapa sekolah yang memberikan sanksi tersebut saat ini kekerasan pada anak sedikit demi sedikit bisa dikurangi.

Menghidupan budaya bermain yang efektif dan model pembelajaran yang tidak membosankan menjadi awal untuk meningkatkan motivasi belajar sekaligus meredam prilaku-prilaku menyimpang pada anak-anak sekolah dasar. Mereka yang senantiasa bosan di kelas, acapkali melampiaskan kekesalannya itu pada anak yang lain. Ditambah lagi jika tontonan kekerasan sering mereka nikmati, plus orang tua dan lingkungan yang mendukung tumbuh kembangnya prilaku nakal pada anak.

Meskipun demikian, anak-anak saat ini, lantaran banyaknya kekerasan yang diterima sang anak menuntut mereka untuk membekali dirinya dengan keterampilan bela diri, karena dengan cara ini, anak-anak yang awalnya superior, suka membully dan terkesan suka mengancam, ketika melihat anak-anak sudah dilatih bela diri, kebanyakan mereka menjadi keder alias takut untuk mencoba-coba menyakiti. Seperti yang dialami si sulung dan informasi dari beberapa orang tua yang saya temui.

Sehingga, mau tidak mau membekali anak dengan keterampilan bela diri amat penting dilakukan, minimal agar anak-anak yang bertindak diluar batas itu menjadi kapok dan enggan melakukan tindakan yang sama. Membekali mereka dengan pertahanan diri bukan semata-mata agar terlihat gagah, akan tetapi memberikan mereka bekal dalam pergaulan.

Mengikuti beladiri, selain mengejar prestasi juga mencari banyak sahabat baru

Banyak sekali anak-anak yang sukses mengejar prestasi dengan aneka penghargaan dan tropy. Pun juga hadiah yang tidak sedikit jika mereka memenangkan aneka event perlombaan. Bahkan bagi siapa yang bisa menargetkan diri sukses di tingkat nasional atau internasional, maka ketekunan mereka akan dihargai dgn kehidupan yang lebih baik. Seperti yang saat ini para atlit rasakan, mereka banyak yang mendapatkan hadiah ratusan juta rupiah jika menjuarai perlombaan sampai di tingkat dunia. Berbeda jauh dengan atlit-atlit masa lalu yang kehidupannya tidak seberuntung atlit saat ini.

Motivasi mendapatkan keterampilan bela diri dan meraih target prestasi menjadi awal anak-anak bersemangat menempuh latihan ini. Namun demikian, mencari prestasi bagi anak-anak pun akan sukses jika mereka bisa mencari dan mendapatkan teman-teman baru yang se-hoby. Karena kesenangan yang positif inilah anak-anak akan tumbuh dalam lingkungan yang baik. Mereka akan mendapatkan teman yang juga mendukung kesuksesannya. Bukan malah mencari teman yang justru mengajak pada kerusakan moral, seperti penyalahgunaan narkoba, merokok dan minum-minuman keras.

Apalagi sebelum mengikuti bela diri, sang anak sering kecewa lantaran ketiadaan kawan, lantaran sekolah yang berbeda. Mereka cenderung mau berteman dengan anak lain yang sekolahnya sama. Jadi karena setiap hari mengalami kesepian dan kebosanan karena minim kegiatan dan teman, maka kami mengarahkan sang anak pada kegiatan yang lebih positif ini.

Meraih prestasi adalah motivasi yang paling penting agar anak mau bekerja keras memenuhi impiannya. Meskipun yang paling dasar dari ikutnya anak dalam pelatihan peladiri adalah mempersiapkan mereka dengan keterampilan untuk menghadapi aksi kejahatan yang boleh jadi menimpa mereka.

Salam.

Metro, Lampung, 13-3-2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun