Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dangdut Musik Kampungan, Ah Masak?

27 Desember 2015   08:46 Diperbarui: 28 Desember 2015   00:18 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Efek dangdut begitu terasa, sama halnya ketika para penyuka musik Rock atau Pop yang terhanyut pula dalam suasana penuh penghayatan. Dangdut menempatkan dirinya sebagai musik yang begitu menghipnotis pendengarnya. Jujur saya sendiri dan istri ketika mendengarkan Lesty menyanyikan lagu melow, tak terasa air mata pun menetes. Apa "cengeng?". Bukan, tapi karena begitu dalamnya nilai-nilai yang disampaikan dalam syair yang begitu indah.

Ketika dangdut mempersatukan bangsa-bangsa dunia

Ketika saya berusaha membandingkan betapa dahsyatnya dangdut karena bisa menghipnotis pendengarnya, saya pun berusaha membandingkan lagu pop yang dinyanyikan oleh mendiang Michael Jackson dengan salah satu lagunya berjudul "You Are Not Alone", saya dan pendengarnya begitu mendalami betapa lagu itu penuh dengan syarat makna akan nilai-nilai kemanusiaan.

Begitu pula lagu dengan judul Keramat karya H Rhoma Irama dan lagu-lagu lain yang dinyanyikan oleh kompetitornya. Aura nilai moralitas dan kemanusiaan begitu lekat pada lagu dangdut dan menjadikannya semakin menarik untuk dicintai.

Ketika orang-orang mencintai lagu dengan genre lain dan menjadikan sebagai gaya hidup,kiranya saat ini dangdut pun pantas untuk digandrungi. Karena dangdut adalah lagu segala usia dan zaman, lagu untuk berbagai kalangan, dan tentu saja dangdut bisa menjadi karya seni yang mendunia tak sekedar di tingkat Asia.

Itulah fenomena dangdut yang sejatinya merupakan buah karya seni tingkat tinggi yang tak sekedar penghibur, karena dangdut bisa menyatukan bangsa bangsa dengan alunan syair-syairnya yang menggugah rasa.

Bagaimana dangdut yang menggelorakan cinta damai dan persatuan akan menjadi bagian dari bersatunya bangsa-bangsa menjadi bangsa yang mencintai perdamaian.

Seni adalah kreasi penuh imajinasi yang merajut kembali sekat-sekat perbedaan di antara banyak negara, seperti lagu-lagu lain yang juga memiliki motif yang sama.

Begitu pula dengan dihelatnya kompetisi di D Academy Asia Indosiar, merupakan manifestasi karya yang fenomenal, tatkala dangdut bisa menjadi jalur koneksi yang cukup eksentrik nan apik, mendamaikan negara-negara yang sempat berselisih lantaran kepentingan masing-masing, seperti antara Malaysia dan Indonesia yang sempat hanyut dalam situasi pergolakan perbatasan dan kasus TKI.

Semua itu adalah efek positif dari dibudayakannya dangdut. Dangdut bisa menjadi mata rantai yang bisa mendamaikan semua konflik dan juga memperbaiki moralitas masyarakat.

Sungguh, dangdut adalah fenomenal.... itu menurut pandangan awam saya. Bagaimana menurut Anda?

Metro, Lampung, 28 Desember 2015 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun