Si penjaga ATM lebih jauh menurutkan kisah penipuan itu, berdasarkan informasi si korban, awalnya korban mendapatkan telepon yang mengaku dari salah satu Bank, penelepon mengatakan bahwa ibu tersebut mendapatkan hadiah undian 10 juta rupiah. Tak pelak, karena mendapatkan iming-iming hadiah maka si korban tak sadar menuruti kata-kata penelepon tadi. Persis dengan kasus sang nenek yang katanya cucu akan mendapatkan beasiswa. Tanpa curiga, ibu ini mengecek rekening mengikuti instruksi si penelepon. Tak diduga, ternyata bukannya saldo bertambah, eee malah uangnya yang 10 juta malah berkurang 5 juta.
Si ibu terperangah serta shock kenapa tiba-tiba uangnya raib. Dalam kepanikan tersebut, ia menelepon kembali si penelepon yang mengaku dari salah satu Bank itu, ternyata nomor tersebut sudah tidak aktif lagi. Kecewa dan menyesal dengan deraian air mata, ibu itu melangkah gontai meninggalkan ATM.
Pelajaran berharga
Saya cukup bersyukur tetangga saya tersebut mau menyampaikan apapun yang beliau alami. Termasuk informasi yang NGGAK JELAS yang katanya akan mendapatkan berkah beasiswa. Beruntung saya banyak menerima informasi penipuan yang tersebar di media informasi, termasuk kompasiana. Jadi apapun yang terjadi dengan modus-modus hadiah atau beasiswa yang NGGAK JELAS tadi segera dapat diantisipasi sebelum korban berjatuhan.
Yang pasti, segala hadiah atau bonus dan beasiswa selalu mengedepankan cara-cara yang sesuai prosedurnya. Tidak terkesan sembunyi-sembunyi yang menunjukkan gelagat tidak baik. Jika beasiswa misalnya dilakukan dengan cara aneh tentu patut dicurigai. Boleh jadi itu adalah bentuk modus penipuan baru yang mengancam ibu-ibu AWAM yang tidak begitu mengerti terkait penipuan melalui transaksi ATM.Â
Dalam hati saya alhamdulillah, beliau segera menyampaikan informasi tersebut, kalau tidak, bisa-bisa uang sekarung habis disikat si penipu.
Salam Waspada !!!
Metro, Lampung, 22-11-2015
Â
Â