Otak Kiri
Sisi kiri otak di anggap mahir dalam tugas yang melibatkan logika, bahasa dan berpikir analitis. Otak kiri sering digambarkan lebih baik dalam:
- Obyektifitas
- Bahasa
- Logika
- Berbicara
- Menulis
- Berpikir kritis
- Ketrampilan Angka-angka
- Matematika/ketrampilan ilmiah
- Menganalisa
- Penalaran
- Mengontrol tubuh bagian kiri
- Pertimbangan. Sumber
Jika melihat perbedaan fungsi dari kedua sisi otak ini, tentu menjadi menarik jika anak-anak memiliki bakat tertentu dan orang tua mampu mengasahnya dengan aneka permainan yang merangsang kemampuan mereka. Merangsang kemampuan otak serta mengembangkan bakat serta kecenderungan anak hakekatnya menjadi bagian penting dalam proses pertumbuhan. Sehingga, dengan rangsangan yang tepat tentu bisa mengarahkan kemana semestinya anak-anak ini dikembangkan.Â
Mengembangkan bakat anak tidak harus dengan biaya mahal
Jika melihat dunia modern saat ini, segala macam permainan hakekatnya banyak yang instant, sehingga kurang bisa merangsang kemampuan kinerja otak dan fisik anak, seperti permainan elektronik yang justru menjadikan anak sedikit melakukan gerakan. Hanya mata, telinga dan tangan yang biasanya banyak digunakan. Sedangkan gerak fisik amat sedikit diasah. Anak bisa bertahan selama berjam-jam demi sebuah game oline, atau bermain video game yang cenderung sedikit sekali kreatifitas dan gerak fisik. Padahal permainan yang membutuhkan kreatifitas biasanya merupakan kombinasi gerak fisik, psikis dan otaknya.
Meskipun bermain game online tidak dilarang karena juga bisa meningkatkan kecerdasan anak, namun memberikan batasan agar tidak berlebih-lebihan amat dibutuhkan. Perlulah diisi dengan kegiatan lain di lingkungan sekitar agar mereka mampu bersosialisasi dengan baik.
Anak dirangsang mengembangkan kecerdasan otak, fisik yang bergerak serta kesabaran tingkat tinggi demi menyelesaikan sebuah kreasi tertentu. Otak anak berkembang dengan menemukan aneka persoalan serta bagaimana menyelesaikan persoalan itu. Fisik anak bergerak ke sana kemari demi mencari bahan-bahan untuk membuat kreasi, dan tentu saja kejiwaan anak akan terbentuk menjadi sosok yang ulet, telaten dan sabar hingga produk yang ingin dihasilkan benar-benar terwujud nyata.
Seperti yang anak kami lakukan, meskipun hanya sebuah layang-layang dari lidi dan bentuknya pun tidak sepenuhnya utuh seperti buatan orang dewasa, namun yang menjadi kebanggan adalah ketika anak mau berusaha membuat dan menyelesaikannya tanpa memikirkan seberapa bagus hasilnya. Anak mau berusaha dan bekerja keras disertai kesabaran adalah kombinasi yang kompleks pada tahap perkembangan mereka.
Hal-hal seperti ini, tentu banyak juga dialami oleh anak-anak lainnya, tergantung kecenderungan dan bakat masing-masing. Seperti misalnya ketika anak memiliki bakat dalam bidang bahasa, tentu anak tersebut menyukai hal-hal yang berhubungan dengan aktifitas membaca dan mendengar, dan mereka biasanya lebih lancar ketika berbicara. Menemukan kosa kata baru begitu mudahnya diingat dan dengan mudahnya menyampaikannya kepada orang lain.
Menggunakan bahan-bahan sisa tapi bisa dimanfaatkan akan memupuk rasa kepedulian terhadap alam semesta, mereka menyadari bahwa semua yang ada di sekitarnya adalah benda yang bisa dimanfaatkan. Hanyalah orang-orang di sekitarnya yang bisa membantu anak-anak ini dalam mengembangkan ide kreatifitasnya.Â
Yang pasti, baik otak kanan atau otak kiri, hakekatnya memiliki kelebihan masing-masing, sehingga bagaimanakah cara kita mengembangkan bakat dan kecenderungan anak akan tergantung pada kondisi keluarga dan lingkungan masing-masing. Begitu pula tingkat ekonominya yang tentu saja memiliki kesempatan yang lebih jika ingin memberikan anak kemampuan yang istimewa dalam bidang tertentu.