Menolak dari hukum Tuhan tentulah aku
tatkala titah-titahnya wajibkan sujudku
menyembahMu kala gelap atau terangmu
ku menoleh ke belakang lupakan diriMu
Sungguh terlalu diriku
jadi buruh tak tahu malu
harap pahala tatkala sembahku
harap iba kala sedihku
gimana Tuhan tak mengutukku
jadi buruh tetap bernafsu
ingin rezeki bertumpuk terumbu
mengais-ngais harap lupakan waktuku
anehnya diriku sang buruh Tuhanku
harapkan surga kala bersimpuh
berlinang air mata munajat mengadu
Ya Tuhan....sunggu aku buruh tak tahu malu
Pemalu harap kekayaan semu
asal tak pasti berharap sang ratu
bertumpuk-tumpuk dalam singgahsana kelabu
padahal ia hanyalah menipu
Sadarkanlah aku yang selalu mengadu
tanpa melihat putaran waktu
waktu subuh hingga isya'kku
terlewat kelebat tak berbekas syahdu
MAA, 01-05-2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H