mengais-ngais harap lupakan waktuku
anehnya diriku sang buruh Tuhanku
harapkan surga kala bersimpuh
berlinang air mata munajat mengadu
Ya Tuhan....sunggu aku buruh tak tahu malu
Pemalu harap kekayaan semu
asal tak pasti berharap sang ratu
bertumpuk-tumpuk dalam singgahsana kelabu
padahal ia hanyalah menipu
Sadarkanlah aku yang selalu mengadu
tanpa melihat putaran waktu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!