Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Jangan Pernah Salah Memilih Teman

10 Desember 2013   06:26 Diperbarui: 24 September 2015   09:57 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_307520" align="aligncenter" width="259" caption="Ilustrasi: friendship / sumber: careergirlnetwork.com"][/caption] Mencari teman memang mudah 'pabila untuk teman suka, mencari teman tidak mudah 'pabila untuk teman duka, banyak teman di meja makan teman waktu kita jaya, tetapi di pintu penjara disana temanpun tiada (syair lagu Sahabat. Cipt. H. Rhoma Irama)

Rasa tidak tega sekaligus empatiku telah mengusik tawaku di sore itu, karena mendapatkan kabar bahwa telah terjadi penggerebekan judi dadu koprok. Yang membuat rasa kasihanku semakin dalam karena salah satu orang yang tertangkap adalah seorang pemuda salah satu sahabat sekaligus anak dari teman karibku.

Awalnya, ada rasa tidak pantas ketika saya hendak menjenguk anaknya di balik jeruji besi. Karena saya yakin pelaku judi yang tertangkap sejatinya akan merasakan malu bahwa saat ini telah terjerat kasus yang dianggap remeh tapi amat memalukan. Namun perasaan itu seketika saya buang jauh-jauh, dengan alasan setiap manusia memiliki jalannya masing-masing. Adakalanya dia harus berjalan mulus-mulus saja, namun seketika juga harus berjalan di antara lubang-lubang terjal dan penuh onak dan duri. Sehingga bukanlah ejekan yang kuberikan tapi rasa kasihan dan empati kenapa perbuatan terlarang itu masih saja dilakukan. Bukannya bertambah kaya justru tidur di dalam penjara.

Namun apa yang menjadi ganjalan saya adalah seorang pemuda yang harus meninggalkan bangku sekolahnya akibat pergaulan bebas bersama teman-temannya yang justru menjerumuskan dirinya kepada perbuatan yang dilarang. Meminum-minuman keras dan melakukan judi. Padahal saat ini pemerintah tengah gencar-gencarnya melakukan operasi pekat untuk memberantas perjudian. Akibatnya tanpa disadarinya dalam keasyikannya berjudi, kepolisianpun akhirnya menangkap dan bakal menjadi tersangka. Miris namun kasihan.

Sebuah kesalahan fatal yang tak dipikirkan sebelumnya, bahwa tidak semua teman itu mengajak kebaikan dan membuat keberuntungan, bahkan sebaliknya banyak teman justru mengajak kepada kemungkaran dan pelanggaran hukum. Meskipun kita berteman karena ingin mudah bersosialisasi, tapi jika pertemanan model ini, maka tak sepatutnya dicari.

Sejatinya inilah yang terjadi pada diri Ucok (nama samaran) karena terlalu terbawa arus pergaulan bebas dia harus mendekam di dalam penjara, tidur tanpa kasur dan bantal dan malam kedinginan karena tanpa selimut yang hangat karena memang tidak di dalam rumah sendiri. Itulah sengsaranya kehidupan yang harus dijalani oleh seorang yang tertangkap tangan melakukan perjudian. Bukan hanya kesedihan karena harus meninggalkan keluarga dan handai taulan, tapi kesedihan karena harus hidup sendiri di jeruji besi tanpa ditemani teman-teman mereka tatkala mereka asyik berjudi.

Tak hanya dirinya yang akan dipenjara, keluarganya pun menangis tak henti-hentinya meratapi nasib anaknya yang harus berakhir di jeruji besi.

Teringat sebuah pepatah jawa "ojo nyedak kebo gupak mengko kecipratan endute", jangan mendekati kerbau yang ada dalam kubangan karena kita akan terkena lumpurnya. Maksudnya janganlah pernah mendekati teman yang tengah bermain dengan kejahatan karena tanpa kita sadari, kita akan turut terperosok ke dalam lingkaran kejahatan itu. Sehingga ketika memutuskan untuk mencari teman, sepertinya harus dipertimbangkan masak-masak resiko yang akan diterimanya. Berbeda halnya ketika kita berkawan dengan orang-orang yang baik, sholeh dan sukses dengan karya-karyanya, tentu saja kebaikan pulalah yang akan diperolehnya.

Mencari teman memang mudah, akan tetapi tidak semudah ketika mencari teman yang mengajak kebaikan. Karena dimanapun kita dan bagaimanapun keadaan kita para teman inipun akan berbagi kasih dan kebahagiaan lantan kehidupan yang penuh kebaikan.

Berbeda jika kita berteman dengan pelaku kejahatan, maka di saat kita penuh uang sajalah teman-teman itu akan mendekat dan mereka akan menjauhi kita tatkala keburukan telah menimpa kita. Seperti yang terjadi pada Ucok, meskipun di saat berjudi mereka begitu akrabnya dalam menjalin pertemanan, tapi ketika tertangkap tangan oleh aparan kepolisian dan dia dimasukkan ke dalam jeruji besi, maka tak satupun yang mau menemaninya dalam kedinginan, kesepian dan kesedihan yang kini telah menimpa.

Tidak hanya Ucok yang salah dalam memilih teman, ada juga remaja yang harus dibui lantaran membunuh siswa sekolah lain pada saat tawuran. Padahal pelaku pembunuhan tersebut awalnya termasuk anak yang lugu. Akan tetapi karena bergaul dengan anak-anak yang tidak disiplin dan suka melakukan tindakan yang dilarang, seperti halnya tawuran dan penggunaan narkoba. Akibatnya dia harus dipenjara karena telah menghilangkan nyawa seseorang dan tentu saja harus mendapatkan tambahan hukuman karena menggunakan obat-obatan terlarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun