Bangganya lagi ketika diawal ajaran baru anak-anak yang diterima dengan aneka kekurangannya, ternyata seiring perjalanan waktu mereka mampu meraih prestasi yang membanggakan, baik prestasi dalam studinya maupun prestasi dalam event perlombaan tertentu. Rasa haru dan kebanggan tak terbalaskan tatkala melihat senyum bahagia diiringi linangan air mata haru dari orang tua anak-anak mereka, tatkala melihat buah hatinya mengukir prestasi yang gemilang.
Yang lebih membuat haru lagi adalah, ketika menilai betapa Tuhan telah memberikan banyak hal dalam diri kita, anak-anak yang sehat, keluarga yang lengkap, dengan segenap kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh anak-anak kita dibandingkan dengan kondisi anak-anak berkebutuhan khusus yang membutuhkan perhatian dan didikan kemandirian dari orang-orang di sekitarnya.
Dengan prestasi yang membanggakan itu, tak ada kata lain selain ucapan syukur kenapa Tuhan memberikan tempat terbaik bagi saya dalam mengamalkan ilmu dan pengalaman yang saya dapatkan selama menempuh pendidikan. Bolehlah bangga menjadi guru besar, dosen luar biasa atau profesor ternama. Tapi bagi saya tak lebih bangga jika bisa menelurkan generasi berprestasi dan mandiri, meskipun genenasi-generasi tersebut adalah anak-anak berkebutuhan khusus. Ada banyak pahala di dalamnya, pahala mengamalkan ilmu, kesabaran dan pahala kerelaan menjadi guru-guru yang rela mencurahkan segenap fikir, jiwa dan raganya demi anak-anak berkebutuhan khusus.
Jika Anda ingin merasakan sensasi kenikmatan, kebahagiaan dan kebanggaan, ayo bergabung bersama kami, mengabdikan diri menjadi guru bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Tak hanya dalam pendidikan formal, karena boleh jadi di rumah Anda, terdapat anak yang membutuhkan didikan yang khusus dari Anda. Mendidik, menyayangi dengan sepenuh hati, tanpa memandang segenap kekurangan yang dimiliki, tapi kelebihan yang dianugerahkan oleh Tuhan kepada mereka.
Salam
Metro, 24/3/2015