Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Inilah Alasannya Kenapa Guru Tak Boleh "Nyambi"

12 Maret 2014   03:27 Diperbarui: 16 Februari 2016   22:45 949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada persepsi negatif dari para orang tua tatkala anak-anak mereka tidak mendapatkan pendidikan yang layak dari para gurunya. Hal ini justru akan memancing konflik antara siswa-guru dan orang tua siswa. Ketiga, tak ada satu pun siswanya yang mau menjadi bahan "sambian" yakni hanya jadi bahan coba-coba.

Seorang guru yang "nyambi" maka anak didiknya pun dianggap sebagai badut yang tidak bisa berekspresi. Padahal ketika para guru tersebut tidak serius dan konsisten serta disiplin dalam mendidik siswanya, maka akan ada banyak siswa yang merasa tak dipedulikan dan tentu saja mengundang persepsi negatif dari para siswa, orang tua siswa dan masyarakat sekitar.

Alasan terakhir adalah saat ini penghasilan guru sudah mencukupi sehingga sepatutnya mereka mengapresiasi jerih payah pemerintah dalam mengangkat derajat guru. Dan tentu saja bersinergi dengan kinerjanya ketika mengembang amanah dalam mendidik para siswanya. Jika seorang guru ingin mendapat identitas mulia dari para siswanya seperti kata pepatah guru itu "digugu dan ditiru" atau "guru kencing berdiri maka murid kencing berlari" maka sewajarnya tindak tanduk dan prilaku dalam menjalani profesi sebagai guru harus dapat ditiru oleh para siswanya. Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tutwuri handayani. Salam

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun