Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kalau Cinta Kenapa Menyakiti? Telaah Kasus Pembunuhan Siswi di Kota Metro

15 Maret 2014   18:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:54 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1394870433850008642

Berita dua hari ini cukup mencengkan, karena di hari Jum'at (14/3/14) seorang siswi salah satu sekolah menengah suasta di Kota Metro tewas dengan luka lebam. Wanita ABG tersebut di ketemukan tewas di sebuah Bumi Perkemahan Metro tepatnya di Kec. Metro Selatan.

Mohon maaf sebelumnya kepada keluarga korban atas penayangan foto ini, foto ini diambil dari status facebooker.

[caption id="attachment_326691" align="aligncenter" width="403" caption="Korban Pembunuhan /sumber: printscreen-www.facebook.com"][/caption]

Penyebab utama dari kasus pembunuhan tersebut masih diselidiki pihak Polres Kota Metro. Namun beberapa informasi mengatakan bahwa penyebab pembunuhan adalah karena persoalan asmara yang melilit korban.

Melihat kasus pembunuhan berlatar belakang asmara hakekatnya acap kali terjadi di Indonesia. Bukannya tanpa sebab, karena ketika muda-mudi menjalin hubungan tanpa direstai kasih sayang maka timbulnya adalah nafsu dan buntut dari nafsu adalah amarah yang membabi-buta.

Betapa akhir-akhir ini manusia sudah kehilangan rasa cinta. Ayah yang semstinya mencintai dan mengasihi anaknya ternyata juga menyakiti bahkan mengakhiri hidup sang anak. Ibu yang biasanya menyusui dan mencurahkan rasa cinta dan kasih kepada anak-anaknya ternyata juga menyakiti dan membunuh darah dagingnya. Bahkan suami yang ketika bertemu dan menjalin asmara katanya saling menyintai, ketika menikah mereka justru saling menghujat, menghina dan menyakiti satu sama lainnya.

Sebuah kondisi yang cukup membuat miris. Padahal cinta itu indah lho jika masing-masing personal mengetahui hakekat cinta itu. Dan bisa memilih mana yang mencintai dengan sepenuh hati, atau justru cinta yang berbalut nafsu belaka.

Kenapa ketika cinta harus menyakiti? Kata bung H. Rhoma Irama, hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga. Faktanya justru karena cinta di antara mereka bukan bunga-bunga indah yang bersemi di dalam sanubari mereka dan bukan pula taman-taman indah yang tumbuh subur dalam kehidupan mereka. Tapi justru pelampiasan nafsu dan berujung pada perbuatan sadistis untuk melukai seseorang yang "katanya" dicintai, sehidup semati.

Mencintai sudah pasti merupakan kodrati Ilahi, tak ada satupun yang tak memiliki cinta. Murni dia berasal dari hati yang diciptakan oleh Tuhan kepada manusia agar mereka saling mengasihi dan menyayangi satu dengan yang lainnya.

Cinta diciptakan bukan sekedar pelengkap, tapi bukti bahwa Tuhan menghendaki manusia dapat menjalin hubungan yang baik dalam ikatan suci dan halal bukan semata-mata memperturutkan hawa nafsu dan pelampiasan amarah. Mengambil istilah Pak Iskandar Zulkarnain, bahwa ketika mencintai maka akan ada rasa aman dari keduanya. Kedua sejoli akan saling perhatian dan menjaganya dan mencurahkan rasa kasihnya sehingga yang tumbuh adalah romantisme bukan malah kekerasan.

Benarkah penyebab pembunuhan tersebut dilatar belakangi oleh cinta? tentu saja tidak bukan? karena tak ada satupun manusia ketika mencintai harus menyakiti. Ketika mencintai hakekatnya mereka akan saling menjaga dan melindungi, bahkan diibaratkan seperti cintanya sang harimau, ketika mereka mencintai pasangannya tak kan pernah mereka menerkam atau membunuh seseorang yang dicintai. Tapi sayang sekali manusia saat ini sudah sangat kelewatan. Mereka yang mengaku saling mencintai ternyata justru malah saling menyakiti. Harimau yang beringaspun tak kan membunuh sesama jenisnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun