Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Nikmatnya Sensasi Kopi Jahe Anget

31 Maret 2014   20:04 Diperbarui: 4 April 2017   17:28 841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jahe, bahasa latinnya zingiber officinale. Termasuk dalam keluarga zingiberaceae. Tanaman rimpang jenis rempah-rempah. Selain sebagai obat juga dapat dijadikan sebagai minuman penghangat tubuh karena sensasi panas yang dikeluarkannya. Jahe yang ditanam masyarakat pada umumnya dikenal tiga jenis, yaitu jahe emprit (jahe lokal kecil) jahe gajah dan jahe merah. Masing-masing jahe memiliki khasiat yang berbeda dan harganya juga jauh berbeda.

[caption id="attachment_329318" align="aligncenter" width="622" caption="Kopi Jahe Tradisional / doc. pribadi"][/caption]

Tanaman yang menurut para ahli berasal dari India, namun adapula yang menganggap dari daratan Tiongkok. Dan termasuk tanaman yang sangat populer di Eropa bahkan menjadi bagian dari komoditi ekspor. Boleh jadi ketika masa penjajahan jahe telah di bawah ke Indonesia dan di budidayakan di seluruh pelosok daerah. Sehingga tak sulit menemukan jahe di daerah Lampung dan daerah di sepanjang kawasan nusantara.

Tanaman khas daerah tropis sampai saat ini masih menjadi primadona. Jahe biasanya dibuat sebagai minuman. Dan biasanya jahe sebelum diseduh dibakar dahulu untuk mengeluarkan aroma jahe yang lebih menyengat kemudian ditumbuk dan dicampur sepotong gula aren supaya rasanya menjadi sangat khas.

Tidak hanya dinikmati saat-saat santai, di saat-saat meeting penting pun minuman jahe menjadi primadona. Apalagi sebagai racikan campuran kopi yang memiliki sensasi yang nikmat. Dengan sedikit pedas khas jahe semakin nikmat dicampur kopi. Mata yang pada saat meting tak dapat dibuka, karena ada sodokan minuman jahe bercampur kopi tubuhpun menjadi sehat, mata tak lagi kantuk dan tentu saja badan menjad sehat.

Minuman jahe, kalau bahasa jawanya disebut wedang jae memang termasuk komoditi eksport, dan permintaannya terus melambung karena semakin banyak masyarakat yang doyan wedang jae ini. Bahkan ada yang dikemas dalam bungkus yang menarik dan dijual bebas dengan merek yang bermacam-macam.

Adapula yang dibuat secara sederhana di warung-warung kopi dengan mix jahe dan ada pula yang dibuat bandrek. Minuman hangat dan penuh khasiat.

Jahe biasanya digunakan sebagai minuman penghangat di kala malam dingin dan cuaca lagi hujan. Karena pada saat itu tubuh pun mengharapkan kehangatan dari dalam "selain kemul dan selimut" agar tubuh menjadi lebih sehat dan tentu saja karena khasiatnya sebagai obat herbal, jahe dapat mencegah peminumnya dari masuk angin.

Tak hanya dicampur kopi, jahe pun adakalanya dicampur dengan teh, susu maupun coklat. Tujuannya menginginkan sensasi yang berbeda jika minuman teh, susu maupun coklat tersebut dicampur jahe. Karena selain karena hobi, tentu saja karena sudah kadung cinta dengan minuman tradisional.

Masyarakat Indonesia, pada umumnya kalangan tradisional tidak pernah lupa dengan tanaman jahe ini. Sehingga jika para masyarakat petani ini kumpul keluarga ketika malam dan di saat ronda, maka tak ada jahe ibarat makan tanpa garam. Suasana obrolan malam serasa kurang pas dan kurang mantep.

Kombinasi jahe dan kopi menghasilkan rasa khas kopi dan kehangatan jahe yang tak dapat digantikan dengan minuman lainnya. Kopi jika dikonsumsi dapat menghilangkan rasa kantuk karena kandungan kafeinnya. Dan jahe dapat menghangatkan tubuh dan mencegah masuk angin karena mengandung senyawa keton bernama zingeron.

Di Indonesia minuman jahe selain diseduh secara tradisional adapula yang dibuat secara pabrikan. Diolah dengan cara modern karena memenuhi permintaan pasar akan produk ini. Produk yang dapat dinikmati dengan cara praktis tak perlu menanam jahe dahulu, akan tetapi langsung saja ambil satu sacet dituang ke dalam gelas. Cukup sederhana jadi tak perlu bersusah payah. Selain mencukupi pasar dalam negeri, permintaan jahe sachetan juga banyak diekspor ke mancanegara. Selain dibuat minuman, jahe juga dibuat menjadi beberapa produk seperti jahe kering, jehe bubuk (bandrek), dan minyak jahe.

Namun, ada pula yang ingin menikmati jahe dengan cara trasional, diambil dari pekarangan sendiri kemudian dicuci  dan dibakar (jangan sampai angus) setelah dirasa cukup dan aromanya keluar rimpang jahe dipukul-pukul sedikit agar cairan pedas dapat terlarut dalam air.

Jika ngin mengolah jahe bercampur kopi, biasanya masyarakat pedesaan menggarang kopi (menggoreng tanpa minyak di kuali tanah) bercampur dengan jahe yang sudah diiris kecil-kecil. Tujuannya kedua jenis bahan ini dapat bercampur ketika nanti digiling menjadi bubuk. Jika ingin membeli jahe di pasar, harganya bervareasi tergantung harga pasar di daerah tertentu.

Nah, mudah bukan? silakan dicoba karena selain mudah didapatnya, jahe  sangat mudah untuk diolah menjadi minuman yang hangat, mudah namun berhasiat untuk kesehatan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun