Di Indonesia minuman jahe selain diseduh secara tradisional adapula yang dibuat secara pabrikan. Diolah dengan cara modern karena memenuhi permintaan pasar akan produk ini. Produk yang dapat dinikmati dengan cara praktis tak perlu menanam jahe dahulu, akan tetapi langsung saja ambil satu sacet dituang ke dalam gelas. Cukup sederhana jadi tak perlu bersusah payah. Selain mencukupi pasar dalam negeri, permintaan jahe sachetan juga banyak diekspor ke mancanegara. Selain dibuat minuman, jahe juga dibuat menjadi beberapa produk seperti jahe kering, jehe bubuk (bandrek), dan minyak jahe.
Namun, ada pula yang ingin menikmati jahe dengan cara trasional, diambil dari pekarangan sendiri kemudian dicuci dan dibakar (jangan sampai angus) setelah dirasa cukup dan aromanya keluar rimpang jahe dipukul-pukul sedikit agar cairan pedas dapat terlarut dalam air.
Jika ngin mengolah jahe bercampur kopi, biasanya masyarakat pedesaan menggarang kopi (menggoreng tanpa minyak di kuali tanah) bercampur dengan jahe yang sudah diiris kecil-kecil. Tujuannya kedua jenis bahan ini dapat bercampur ketika nanti digiling menjadi bubuk. Jika ingin membeli jahe di pasar, harganya bervareasi tergantung harga pasar di daerah tertentu.
Nah, mudah bukan? silakan dicoba karena selain mudah didapatnya, jahe sangat mudah untuk diolah menjadi minuman yang hangat, mudah namun berhasiat untuk kesehatan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H