Selain rendahnya pengawasan terhadap para siswanya, tentu saja tarif pendidikan yang tinggi justru menjadi bahaan cemoohan kepada sekolah yang bersangkutan, tak pantas sekolah mahal tapi kualitas amat rendah. Namun demikian, meskipun tidak semua sekolah internasional "bertipe" seperti JIS, akan tetapi akan menurunkan nilai positif dari manajemen sekolah. Sehingga akan ada banyak orang tua yang ingin menyekolahkan di sekolah ini yang harus mengurungkan niat lantaran khawatir kasus yang sama terhadap anak-anak mereka.
Bagi sekolah manapun, baik sekolah Internasional maupun sekolah kebanyakan, hakekatnya tarif yang mahal yang dipatok sekolah tidak dapat dijadikan dasar penilaian bahwa sekolah-sekolah biasa mutunya akan lebih buruk dari sekolah intenasional. Karena ada pula sekolah biasa yang justru memiliki track record yang baik dalam menyelenggarakan pendidikannya. Hal tersebut dibuktikan dengan sederet prestasi yang ditorehkan sekolah-sekolah tersebut.
Catatan akhir dari tulisan ini, hakekatnya lembaga pendidikan apapun, baik sekolah internasional maupun sekolah biasa  memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap keamanan dan kenyamanan warga sekolahnya. Kenyamanan dan keamanan tidak hanya berbentuk gaji yang diterima guru dan karyawannya, akan tetapi bentuk proteksi yang amat ketat terhadap para anak didiknya agar mereka dapat mengenyam pendidikan sesuai dengan harapan siswa dan para orang tua siswa.
Melakukan pengamatan para pekerja sekolah, baik pengamatan prilaku yang mereka miliki. Tentu saja sebelum mereka bekerja dan setelah mereka menjadi karyawan di sekolah tersebut. Dan yang lebih penting lagi adalah mengadakan evaluasi terhadap manajemen sekolah. Harapannya kasus pencabulan / kekerasan tersebut tidak terulang kembali di masa yang akan datang.
Salam
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI