Selain melihat sisi baiknya kompetisi dangdut yang membuat saya salut karena menampilkan kontestan yang menyanyikan kembali lagu-lagu lawas, adalah sosok Inul Daratista yang telah menjadi ratunya para juri di kontes ini.
Inul yang berkesempatan menjadi juri sekaligus pimpinan juri pun sepertinya berada dalam situasi yang berseberangan dengan jalur dangdut yang dibawanya. Tidak lain dan tidak bukan karena Inul pernah menjadi selebritis hot news karena goyangan ciptaannya. Goyang Ngebor yang sempat menjadi tranding berita nasional dan juga menjadi titik didih tatkala H. Rhoma Irama mengecamnya sebagai penyanyi dengan goyangan erotis. Puncaknya Rhoma Irama pun sempat menyampaikan ultimatum dan keberatannya terhadap Inul Daratista karena goyangannya yang seronok.
Nah, ketika saat ini melihat sosok inul yang terlihat lebih adem dengan penilaiannya terhadap peserta, sepertinya Inul sudah berubah arah dan mencoba untuk kembali introspeksi diri bahwa dangdut itu adalah seni suara dan olah goyang yang tak sepatutnya dikotori dengan erotisme. Meskipun tak mungkin pula dangdut tanpa goyang bukan?
Akan tetapi, jika melihat konsep dan penilaian yang selalu diarahkan pada para peserta memang semakin memperkuat dugaan bahwa saat ini Inul ingin memberikan contoh kepada penyanyi pendatang baru agar bergaya ala penyanyi tempo doeloe. Dangdut yang murni tarik suara dengan cengkokan yangkhas dan dijauhkan dari kesan seronok. Seperti Rhoma Irama, Elvi Sukaesih, Evie Tamala, Mansyur S, Hamdan ATT, dan sederet penyanyi lawas lain yang berkontribusi terhadap kemajuan musik dangdut di tanah air.
Boleh jadi dengan sedikit goyangan ngebor karya Inul ini dilakukan penciptanya, Inul pun sudah semakin mawas diri bahwa tak patut pula dangdut dianggap nyanyian yang justru merusak penggemarnya dengan goyangan erotis. Dan terbukti, saat ini justru penyanyi-penyanyi baru yang justru menggunakan goyangan aneh-aneh karena ikut-ikutan gaya inul tersebut.
Penemu goyang ngebor justru menjadi insyaf dan berbalik arah menjadi tipe penyanyi yang tulen dan lebih nyaman untuk dilihat dan didengarkan suaranya ketimbang goyangannya yang mengundang syahwat.
Semoga kontes dangdut ini pun menjadi tolok ukur bagi para penyanyi dangdut Indonesia agar mereka kembali kepada khittahnya dengan mengedepankan musik dan olah vokal yang indah bukan semata-mata mempertontonkan keindahan tubuh yang menggoda.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H