Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Orang Muslim yang Tak Pernah Memahami Hadits Nabi

25 Mei 2014   14:50 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:08 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring bergulirnya kasus Suryadharma Ali (Menag) sekaligus pentolan PPP, membuat saya terhenyak kemudian tertegun. Kenapa sih tokoh-tokoh Muslim justru menjadi virus di dalam Islam sendiri? Dan saya pun tak habis pikir, setiap kali kasus korupsi di negeri ini selalu melibatkan tokoh-tokoh yang selama ini selalu menyuarakan indah dan agungnya ajaran Islam? Bukankan mereka tahu bahwa segala ilmu yang mereka miliki tidak hanya untuk urusan dunia saja, karena ada dunia lain yang akan mengadili mereka tatkala ilmunya justru tak bermanfaat?

Masyarakat awam tentang agama (seperti saya) dan masyarakat awam lain di negeri ini seakan-akan semakin dibuat malu, agama yang selalu mengajarkan kesalehan dalam bertindak dan kesantunan dalam bersikap sebagaimana diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dan para khulafaurrasyidin, ternyata harus dikoyak oleh tokoh-tokoh muslim yang notabene kental ilmu agamanya dan menjadi vigur bagi masyarakat di lingkungannya. Ada apa dengan mereka?

Apakah mereka sudah tidak punya rasa malu? atau memang sengaja mereka ingin menjual agamanya demi lembaran-lembaran rupiah? Sebuah sikap yang tak patut dijadikan teladan bagi siapapun. Mungkin kehidupan ini dianggap terlalu berharga jika harus ditukar dengan agama. Jadi para tokoh di negeri ini justru mempermainkan indahnya ajaran Islam perilaku yang sama sekali jauh dari ajaran Islam.

Tak perlu saya menyampaikan dalil Qur'an atau hadits yang mengharamkan korupsi (maling)uang negara, apalagi uang umat yang notabene ibadah yang benar-benar disucikan. Andaikan para petinggi negeri ini adalah orang-orang "maaf" bodoh dalam hal agama, tentu saja siapapun akan memaklumi karena sedikitnya pengetahuan tentang hukum halal dan haram, tanpa perlu berdebat panjang siapapun akan menerima permohonan maaf dari orang yang tidak mengenal hukum jika mereka melakukan kesalahan.

Tapi ini beda bukan? Mereka adalah petinggi negeri yang diberikan amanah untuk mengayomi dan membina masyarakat Indonesia dengan mental yang baik dan diharapkan mereka menjadi tolok ukur ketinggian kualitas keilmuan dan akhlak karena di tangan merekalah kepercayaan masyarakat awam dilabuhkan. Menteri agama gitu loh!!

Sebagai sama-sama umat muslim saya justru berterima kasih kepada KPK jika sosok seperti Menteri Agama ini dan tokoh-tokoh lain dijerat dan dipenjara seumur hidup atau dihukum mati karena korupsi yang mereka lakukan. Muslim berdosa tak perlu dibela dan didukung meskipun sama-sama seagama. Justru dengan membela sosok seperti menteri agama ini justru akan semakin menenggelamkan citra Islam di mata umat agama lain.

Islam sudah sangat mulia jika harus membela penganutnya yang "serakah" dengan materi, mereka menghalalkan segala cara demi mendapatkan jabatan dan memperoleh kekayaan. Dan tanpa sadar mereka sudah menyakiti para sesepuh Islam yang sudah mewariskan negeri ini untuk mereka kelola dengan baik. Lebih dari itu mereka juga menyakiti kami warga biasa yang mencontoh kepribadian para tokoh muslim tersebut.

Apakah mereka lupa bahwa "alhayaau minal iman"? bahwa malu adalah sebagian dari Iman. Nah, hadits ini sudah jelas bahwa malu itu sebagian dari Iman, tidak korupsi juga bagian pengamalan rasa malu. Jika tokoh muslim sendiri bertingkah seperti orang "bodoh" yang tak beragama apa bedanya mereka dengan penganut atheis? Mereka beragama tapi tak mengenal agama. Mereka memiliki Tuhan dan Nabi tapi ajarannya tak mereka laksanakan. Sungguh sebuah kesia-siaan saja memegang jabatan tinggi tapi akhlak mereka amat rendah.

Apakah SDA dan tokoh2 muslim lain selama ini mereka tidak beriman? mereka mengaku tokoh dan ulama' tapi mengorbankan agamanya dan menitipkan kotoran yang justru merendahkan dan menistakan agama Islam?

Beruntung umat Islam di Indonesia tidak seperti di Arab Saudi, setiap kejahatan tidak dituntut sesuai hukum Al-Qur'an, mereka begitu bebasnya korupsi tanpa takut dipotong tangannya. Dan mereka tak takut membunuh karena tak takut dihukum bunuh juga. Yang semestinya hukum yang sudah sangat lunak ini sepatutnya diapresiasi oleh petinggi negeri ini.

Akhir kata, semoga saja KPK berkerja lebih intens, menangkap dan memenjarakan atau justru menghukum mati siapa saja yang ketahuan mengambil uang rakyat dengan cara korupsi. Kami bersama warga biasa mendukung KPK memberantas mafia-mafia korupsi di lembaga terhormat tersebut. Salam

'Tuk Pak Suryadharma Ali "Ngono yo ngono tapi yo ojo ngono Pak!" Ngisin-ngisini!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun