Di mana-mana bangsa China dikenal dan diakui sebagai negara yang paling solid, persatuan sesama keturunan China begitu kuat, sampai-sampai negara-negara yang mayoritas muslim pun takluk dengan bisnis yang dijalankan masyarakat China.
Nabi selalu mengajarkan umatnya agar mempelajari segala sesuatu yang bermanfaat termasuk pengetahuan yang dimiliki bangsa China, dan bangsa manapun yang memiliki khasanah keilmuan dan bermanfaat bagi kemajuan masyarakat. Tak peduli apapun agamanya, asalkan pengetahuan mereka bisa digali dan dikembangkan untuk membangun umat maka justru dianjurkan oleh Nabi bahkan secara terang-terangan Nabi memerintahkan di dalam Haditsnya.
Tapi faktanya sangat terbalik. Umat Islam sepertinya begitu amat membenci semua orang yang bersuku China, entah berdasarkan apa yang jelas bangsa ini begitu dimusuhi. Boleh jadi kita terlalu takut atau justru dengan kesuksesan yang telah diraih bangsa ini. Bukan semakin belajar bagaimana negara ini bisa lebih maju sebagaimana yang dialami oleh bangsa ini.
Karena kebencian kepada suatu kaum tentu umat Islam akan selalu ketinggalan karena mereka sama sekali tidak memahami ajaran Islam terlebih-lebih mengenal Hadits dan memahaminya untuk selanjutnya diamalkan.
Umat Islam terlalu mudah untuk diprovokasi demi kepentingan sesaat, meskipun usaha provokatif tersebut justru ingin menghancurkan Islam dari dalam. Islam dibuat menjadi bodoh dan menyukai hal-hal yang bersifat sepele tanpa mempertimbangkan persolan yang hakekatnya lebih besar. Mereka seringkali berkutat pada persoalan niat shalat, qunut, bagaimana mereka berwudhu dan seabrek persoalan yang hakekatnya tak perlu untuk diperdebatkan dan dijadikan sebab perpecahan.
Hal inilah yang sampai saat ini menjadikan umat Islam seperti kehilangan kemampuan bersaing dengan umat lain. Karena selalu saja berkonflik pada persoalan yang semestinya dapat diselesaikan dengan cara yang baik.
Umat lain semakin maju dan berkembang, sedangkan umat Islam justru terpuruk ke lembah nista, perpecahan sekte di mana-mana, gara-gara beda hadits mereka berbunuh-bunuhan dan mirisnya lagi, justru saat ini banyak tokoh muslim yang berbangga-bangga dengan korupsi, suap dan penyalahgunaan jabatannya.
Sungguh ironi dan membuat miris, tapi inilah fakta yang dialami oleh umat Islam sendiri tatkala mereka tak pernah memahami hadits Nabi. Mereka justru asyik dengan kehidupan glamour dan meninggalkan persoalan umat yang sepatutnya diperjuangkan dengan kerja keras.
Semoga saja, persoalan2 tersebut menjadi titik awal di mana pemimpin-pemimpin muslim mesti mawas diri bahwa Islam tidak seperti yang mereka bayangkan. Tak sepantasnya memanfaatkan agama ini demi memperoleh kekayaan secara bathil.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H