Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Edukasi Pilihan

Bagaimana Jadinya Jika Wanita pun (Tak Malu) Merokok?

2 Juni 2014   03:09 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:50 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Menutup Perusahaan Rokok dan Menutup Keran Peredaran Rokok Adalah Solusi Akhir

Sebenarnya sampai saat ini kebijakan mengenai rokok baik produksi dan peredarannya sudah sangat ketat. Bahkan ada pula perusahaan rokok yang harus bangkrut karena persaingan perusahaan rokok dalam negeri maupun rokok produk impor. Tapi sayangnya kebijakan tersebut hanya sebagai upaya untuk  menaikkan harga jual rokok semata. Padahal meskipun harga rokok setinggi langitpun jika masyarakat sudah kecanduan rokok  tetap saja akan dibeli tanpa memperhitungkan tingginya harga rokok tersebut.

Kebijakan pemerintah yang masih sulit menutup perusahaan rokok dengan alasan tingginya pajak yang didapat dari perusahaan tersebut serta beberapa bantuan beasiswa dan sosial yang diberikan produsen rokok hakekatnya tidak akan menyelesaikan persoalan krusial ini. Karena meskipun sumbangih perusahaan rokok tersebut sudah sangat besar, tapi melihat gejala mengerikan terkait tingginya aktifitas merokok khususnya kalangan wanita, hakekatnya pemerintah sudah membiarkan rakyatnya menikmati produk berbahaya ini. Sehingga akan sia-sia saja himbauan menghentikan kebiasaan merokok selalu dilakukan lewat beberapa media, toh jika iklan rokok serta produksi rokok masih tinggi maka akansia-sia saja.

Melihat tingginya konsumsi rokok para wanita, sepertinya pemerintah harus benar-benar membuat kebijakan yang tegas yakni menutup perusahaan rokok dan melarang semua produsen rokok asing memasarkan ke dalam negeri.

Jika pemerintah tetap saja berdiam diri, bukan tidak mungkin satu tahun atau sepuluh tahun lagi para wanita akan lebih banyak menikmati rokok dengan alasan mudahnya mencari rokok dengan segala merek. Dan pemerintahpun harus bersiap-siap jika generasi mendatang akan terlahir anak-anak cacat akibat konsumsi rokok dikalangan wanita.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun