Muhammad Ali Syarief (Aliando) / wikipedia.com
Satu lagi sosok yang pantas ditiru dan dicontoh oleh semua orang, di usianya yang terbilang muda sosok pemain sinetron Ganteng-ganteng Srigala ini ternyata memiliki akhlak yang baik. Dialah Aliando, dengan nama panjangnya Muhammad Ali Syarief. Putra keturunan Arab dan Padang, pasangan Bapak Syarief Al Khatiri dan Ibu Resi Revado. Cowok muda usia 18 tahun yang saat ini tengah eksis di dunia hiburan, ternyata lebih cepat menemukan kedewasaan dan budi pekerti yang baik. Karena di sela-sela kesibukannya mampu menyisihkan sebagian penghasilan dari shooting demi membangun sebuah masjid yang cukup megah. Meskipun saat ini tengah eksis di dunia hiburan dan saat inipun masih menjadi pujaan para fansnya karena ketampanannya, ternyata dunia hiburan tidak menyilaukan matanya untuk tetap beribadah kepada Tuhan. Hal tersebut tentu saja kesuksesan orang tuanya yang telah menanamkan akhlak yang baik terhadap anaknya. Masjid tersebut diberi nama Masjid An-Nuur, masjid yang cukup megah didirikan jauh dari dunia perkotaan. Dibangun dari penghasilannya yang menurut keterangannya "uang penghasilannya daripada dibelikan rokok mending untuk menyumbang masjid". Begitulah kurang lebih alasannya kenapa aktor muda ini mau menyumbangkan penghasilannya demi sebuah bangunan suci. Bahkan ketika dikonfirmasi oleh media, bahwa niat membangun masjid adalah karena ingin memperoleh kebahagiaan dunia dan tabungan di akhirat kelak. Sikap terpuji dan patut menjadi teladan bagi pemuda seusianya, dimana usia yang masih belia justru digunakan pada hal-hal yang bermanfaat dan berharga. Aliando Membangun Masjid, Sakti Menjadi Jamaah Tabligh Senada dengan Aliando, Saktia Ari Seno (Sakti) seorang mantan personil dari Group Band Sheila on Seven ternyata berubah 180 derajat dari kegiatan awalnya ketika masih aktif di dunia musik. Sakti yang saat ini berganti Salman Al Jogjawi dan berpenampilan lebih Islami, berpakaian serba putih, memakai kopiah dan berjanggut panjang. Hari-harinya yang dahulu sebagai pemain gitar di band asal Jogjakarta ini pun saat ini diisi dengan kegiatan berdakwah ke beberapa pelosok negeri. Bahkan hingga ke manca negara. Dua orang di atas mendapatkan hidayahNya dan menemukan jalan terbaik hingga menjadikan mereka menemukan kebenarannya dan kebahagiaan yang tak ditemui oleh orang lain. Seperti kata Sakti (Salman Al Jugjawy) bahwa dalam keikutsertaannya dalam jamaah tabligh ternyata ia merasakan kebahagiaan yang tak pernah ia rasakan sebelumnya.
