Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pembelajaran Kontekstual Materi Seni Lukis Pada Anak Tuna Grahita

13 Agustus 2014   07:23 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:41 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahap permulaan, anak sudah kita memasuki wilayah pembelajaran IPA terkait bermacam-macam tanaman berdasarkan karakteristik daunnya, sehingga secara tidak langsuung pula anak sudah berusaha mengaitkan materi tersebut dengan pembelajaran seni lukis yang tentu saja jenis lukisan alami (bukan abstrak) anak akan mendapatkan pengalaman langsung, melihat, menyentuhnya dan tentu saja menggambarkannya dalam sebuah media kertas dengan kemampuan masing-masing.

Saya jelaskan secara simpel bermacam-macam daun dan karakteristik (ciri-ciri) daun berdasarkan golongongannya atua jenisnya. Setelah itu saya mempersilahkan kepada anak-anak agar mencari sendiri jenis daun yang mereka inginkan untuk kemudian dilakukan proses melukis dengan media yang sudah ada. Beruntung sekolah kami memiliki kebun yang luas dengan beraneka ragam tanaman sehingga anak-anak pun tak merasa kesulitan.

Tak seberapa lama, masih-masing anak sudah mendapatkan daun yang mereka inginkan untuk kemudian menjadi pola yang akan mereka jadikan obyek gambar.

Seiring anak-anak melakukan proses menggambar, anak-anak diarahkan agar dapat melakukan penggabungan warna sesuai dengan kebutuhan. Karena kebetulan media pewarna bukan cat air, jadi caranya dengan melakukan pewarnaan dengan beberapa kali dengan warna yang berbeda dan dapat dipadu padankan sehingga diperoleh warna yang sesuai.

Dengan pembelajaran ini, anak-anak terlihat lebih bersemangat dan tentu saja karena ada pergerakan fisik yang menjadikan tubuh anak dapat bergerak dengan leluasa. Selain itu anak tidak dipaksa untuk mempelajari sesuatu yang belum sama sekali mereka kenali sebelumnya. Boleh saja bagi anak-anak normal karena kemampuan imajinasi yang tinggi, tapi bagi anak-anak penyandang disabilitas ada beberapakelemahan termasuk dalam hal imajinasi sehingga yang dibutuhkan adalah pengalaman nyata.

Sehingga jika kita ingin menggunakan pembelajaran kontekstual, kita akan mendapatkan beberapa manfaat nyata sebagai berikut:

1. Anak akan belajar tentang benda-benda secara langsung sehingga tidak sebatas gambar atau teori semata.

Pembelajaran dengan cara kontekstual, anak akan mempelari dan melakukan aktivitas belajar dengan media yang benar-benar nyata dan ada di sekitar mereka. Manfaatnya tentu saja anak akan memperoleh pengalaman langsung dan tidak sekedar sebuah teori-teori yang sulit dikenali.

Dengan kata lain, jika kita berusaha mendidik anak tentang seni lukis yang bermotif tanaman, tentu saja secara tidak langsung guru sudah memperkenalkan siswa-siswanya terhadap obyek yang lebih nyata, meskipun terkadang memang bagi sekolah yang tidak memiliki kebun yang luas mereka akan mengalami kesulitan dan hanya menggunakan gambar atau media lain yang bersifat abstrak.

2. Anak akan dapat mengaitkan beberapa materi pelajaran yang berbeda disesuaikan dengan tema yang tepat.

Dalam hal ini, dengan amat mudah guru secara langsung mengarahkan anak tidak berlajar pada satu obyek saja, akan tetapi mempelajari banyak obyek. Sehingga akan diperoleh hubungan yang saling berkaitan dan memperoleh banyak pengetahuan baru yang belum sama sekali mereka dapatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun