Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lampung, Waspadai Modus Baru Kejahatan di Jalanan

23 Agustus 2014   21:45 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:45 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adik saya masih selamat, tapi sayang sekali dua hari kemudian ada korban lain yang harus menyerahkan sepeda motornya karena mendapatkan ancaman senjata api.

Modus kejahatan dengan mengatasnamakan petugas dari dealer (kolektor) hakekatnya "mungkin" sudah banyak terjadi di daerah lain. Tapi, di daerah kami (Kota Metro) modus ini baru terjadi dan sudah memakan korban.

Kami masyarakat Kota Metro pun harus dibuat khawatir, apalagi korbannya kendaraan matic yang biasanya dikendarai oleh anak-anak belia yang mudah digertak dengan alasan-alasan yang tak masuk akal.

2. Menyamar sebagai penumpang ojek

Pekerjaan sebagai pengojek motor memang penuh dengan risiko. Apalagi akhir-akhir ini modus kejahatan juga menyerang para penyedia layanan antar penumpang ini.

Meskipun penghasilan amat mepet ternyata resiko di perjalanan lebih berat daripada penghasilan yang didapatkan. Masih beruntung jika hanya kendaraannya, nah jika nyawa yang jadi taruhannya kan kasihan keluarga yang menanti di rumah.

Singkat cerita, saudara dari pihak ibu kebetulan memiliki pekerjaan sebagai penarik ojek motor. Setiap hari beliau mangkal di pertigaan Ganjar Agung, dan memang di tempat tersebutlah para penumpang mencari para pengojek agar mau mengantarkan mereka ke tujuan yang diinginkan dengan cepat. Tapi. sayang sekali, pertolongan dari para pengojek ini malah dibalas dengan air tuba.

Suatu saat ia mendapatkan penumpang yang kebetulan memintanya mengantarkan ke daerah Rumbia (Lamteng) jauh ya jika kita mau mengukur berapa km dari kota Metro? Tapi karena iming-iming bayaran lebih, pengojek inipun bersedia mengantarkan ke tempat tujuan.

Beberapa waktu berlalu hingga penumpang menghentikan laju kendaraannya dengan alasan kehausan dan ingin mencari minuman penghilang dahaga. Tak sadar ketika terjadi percakapan di kedai es, saudara saya dihipnotis dan begitu saja menyerahkan kendaraannya dengan alasan tertentu.

Karena dalam pengaruh hipnotis itulah motornya raib, tentu saja karena pengaruh hipnotis yang dilancarkan penumpang "jail" yang ternyata pelaku kejahatan.

Sampai tulisan ini diposting, sampai sekarang keberadaan sepeda motor ini belum juga ditemukan karena sepeda motor dibawa sekaligus surat-surat kendaraannya. Apeeees!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun