Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bicara Mobil, Ini Idaman Anak Saya

19 September 2014   20:19 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:13 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain iri juga melihat sesama guru ternyata penampilannya sangat mewah. Saya lebih baik melihat ke bawah, toh, di luar sana ada banyak guru yang hidupnya lebih susah dari kami. Kadang mereka harus mencari rongsokan demi menyambung hidup dan menyekolahkan anak-anaknya. Di satu sisi banyak guru yang kehidupannya mewah, mereka bisa mengajar di banyak tempat, bisnis di mana-mana, asuransi juga berjibun, tapi ketika melihat guru lain yang kesusahan seakan-akan seperti menaruh minyak di atas air. minyak langsung menyingkir dan mengelompok sendiri. Tak kan bisa sebanding dan seringkali mengundang kecemburuan di antara sesama guru.

Kembali ke laptop, jika ingat anak saya sewaktu kami berjalan-jalan menggunakan sepeda motor, anak saya selalu melihat mobil yang lumayan mewah. bodi sporty, badannya gede, minimal Mercy, tapi kalau kelasnya di bawah 1 milyar, pasti Inova lah. Kalau Inova gak kebeli juga ya minimal mobil LGCG yang katanya murah meski harganya ratusan juta juga. Atau kalau gak kebeli juga mobil sedan second yang penting layak pakai dan bisa berkunjung ke rumah keluarga mertua dan orang tua sendiri.

Mobil dengan body yang besar memang sangat kami butuhkan. Karena kami keluarga besar dan orang tua plus mertua juga inginnya semua anak-anaknya punya mobil yang besar dan muatnya banyak. Jadi kalau acara silaturrahmi langsung angkut semua anggota keluarga. Meskipun mobil besar sangat penting bagi kebutuhan keluarga, tentu saja sisi keamanan, kelaikan, dan kenyamanan menjadi faktor penting jika ingin membeli kendaraan roda empat ini.

Kalau mobil second yang masih layak pakai saat ini misalnya Panther, kalau yang murah lagi sedan corolla, bisalah harga 2o jutaan tapi ya harus servis. Jika Panther yang menurut penggunanya kisaran harganya 80 jutaan. Jadi masihlah kepikiran untuk membeli meski butuh bertahun-tahun. Mobil dengan postur yang tinggi dan berpenumpang banyak juga masuk dalam kualifikasi saya. Gak mau mobil sedan, karena kesannya seperti amat personal (pelit), meskipun boleh jadi alasannya karena lebih praktis dan gesit jika melakukan perjalanan jauh.  Kemana-mana hanya satu keluarga. Itupun muatnya tidak banyak. Jadi kalau ada orang lain yang ingin menumpang kayaknya agak kerepotan.

Berbicara tentang mobil, memang masih tergolong mewah bagi saya sendiri, meskipun seorang teman ada yang bisa kebeli pun harus berusaha sampingan dan bisnis. Dengan resiko jam tugasnya banyak yang tergadai karena mengurus bisnis. Wajar orang tua murid sering komplain karena guru tidak melaksanakan tugas, dengan alasan keperluan.

Mungkin teman saya bukan mewakili guru-guru "kaya" secara umum. Karena ada pula guru yang bisa kaya karena rezeki yang berlimpah. Mereka mewarisi kebun dari orang tuanya yang cukup luas dan tentu saja sang suami / istri juga memiliki penghasilan lain yang menunjang terpenuhinya kebutuhan keluarga mereka.

Mobil mewah adalah impian, tapi mobil yang sederhana tapi layak pakai dan aman serta nyaman menjadi keperluan, bahkan sepertinya diperlukan, jika kebutuhan akan transportasi umum belum sepenuhnya tercukupi. Mau tidak mau dengan memiliki mobil tersebut, keperluan untuk move on tidak mengalami kendala. Apalagi di kampung, di mana transportasi massal seperti trans Jakarta belum tersedia. Pastilah akan super ribet jika harus menggunakan kendaraan umum. Maklum, jalanan belum banyak yang bagus, dan tentu saja kalau harus masuk ke pelosok tentu kendaraan roda empatlah kunci kemudahan dalam berkendaraan.

Itulah mimpi kami pegawai rendahan yang selalu bermimpi akan hidup yang lebih baik. Meskipun sulit dilakukan tapi mensyukuri apa yang  ada adalah lebih baik daripada harus korupsi demi memenuhi hasrat duniawi.

Ada yang nyeletuk "Pak sudah dapat serifikasi?" Walah-walah uang sertifikasi kog diarepin nemen-nemen, bisa stress dibuatnya". Jangan berharap terlalu muluk dengan uang bonus tersebut jika kebijakannya selalu membuat ribet dan semrawut.

[caption id="attachment_360196" align="aligncenter" width="427" caption="Panther second juga bagus juga buat mudik, harga tentunya masih terjangkau (hargamobilbekassecond.blogspot.com)"]

1411135669507237972
1411135669507237972
[/caption]

Sudahlah gak usah mikir yang aneh-aneh, hidup harus dinikmati. "Mimpi lagi mimpi lagi"

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun