Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Jauhkan Ponsel Kita dari Anak-anak

7 Desember 2014   15:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:52 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kejadian ini sudah beberapa kali saya alami, tombol icon tiba-tiba tidak ada, dan ponsel saya nge-blank, saya jadi bingung lantaran program yang biasanya saya gunakan tiba-tiba raib entah kemana. Ya otomatis saya harus mendownload ulang. Masih beruntung kalau programnya kecil. Kalau ukurannya puluhan mega atau ratusan mega bagaiamana? Pusing bukan?

Jadi terus awasi anak-anak jangan sampai menyentuh barang penting kita sebelum terjadi hal-hal yang tak diinginkan.

3. Ponsel terjatuh dan mudah rusak

Saya beberapa kali berganti ponsel, meskipun harganya murah tapi menurut saya sangat berharga sebagai alat komunikasi. Dan tak dapat saya tinggalkan adalah melihat tulisan teman-teman di kompasiana. Karena di sela-sela istirahat saya menyempatkan diri melihat situs ini menggunakan ponsel.

Tapi alangkah seringnya pula ponsel terjatuh lantaran dipegang sang anak. Sudah dapat dipastikan ponsel tersebut mudah rusak. Jadi mulai saat ini saya semakin berhati-hati meletakkan benda tersebut agar lebih awet dan tak salah digunakan anak-anak.

4. Anak tak sengaja menelpon nomor tak jelas

Beberapa waktu lalu kejadian ini saya alami, karena tiba-tiba seseorang menelepon saya lantaran ia pernah ditelpon (misscall). Saya pun bertanya kapan saya melakukannya? Orang tersebut mengatakan beberapa hari yang lalu saya menelpon dirinya namun suaranya tak jelas.

Akhirnya saya jelaskan bahwa yang menelpon adalah anak saya yang masih anak-anak karena tak sengaja menggunakan ponsel ayahnya.

Pernah pula seseorang mengirim SMS yang katanya saya mengirimi SMS dengan bahasa aneh? Gimana nggak aneh yang dipencet tombolnya ngawur. Saya pun harus menjelaskan bahwa itu ulah anak saya yang masih balita.

Ia pun memaklumi dan mohon agar tidak sembarangan meletakkan ponsel karena bisa disalahgunakan.

Beberapa kejadian tersebut saya alami karena saya lalai meletakkan ponsel. Akibatnya anak-anak mudah sekali membuka dan menggunakannya. Kebetulan belum saya beri password jadi tak perlu membuka kuncinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun