Tapi sayang sekali, tak banyak sekolah yang mampu melaksanakan kurikulum CBSA tersebut dan bergantilah kurikulum dengan paket yang baru. Persis dengan slogan ganti menteri ganti pula kurikulumnya.
Apalagi KTSP sejak diluncurkan sudah dianggap sebagai Kurikulum Tak Siap Pakek oleh sebagai guru dan masyarakat kita. Mereka menganggap KTSP menjadi penyebab kenakalan anak dan Indonesia telah gagal bersaing dengan pendidikan negeri lain. Jadi KTSP yang sudah fix pun masih digugat. Meskipun media, buku-buku sudah dinikmati para siswa dan sudah banyak beredar di toko-toko buku. Bagaimana dengan Kurtilas? sudah pasti menjadi bahan cemoohan bagi beberapa guru yang tidak suka dengan kurikulum tersebut.
Namun demikian, alhamdulillah kurtilas benar-benar berakhir sampai di sini. Akan tetapi kita tunggu peran guru untuk memaksimalkan diri dalam menggali potensi siswanya dengan kurikulum 2006 tersebut. Semoga saja tidak akan ada lagi letupan-letupan kecil dari para guru dan orang tua, bahwa KTSP adalah kurikulum tak siap pakai, tapi benar-benar kurikulum yang benar-benar siap membawa anak-anak bangsa menuju prestasi yang membanggakan.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H