[caption id="attachment_393564" align="aligncenter" width="502" caption="Gambar : screenshoot situs www.polri.go.id (doc.pribadi)"][/caption]
Ketiwasan, Situs Polri dibajak
Sungguh terkejut bercampur heran ketika saya hendak melihat situs Kepolisian Negara Republik Indonesia telah dibajak seorang hacker. Situs resmi yang sejatinya seperti rumahnya kepolisian kita ternyata bisa diretas dan riacak-acak isinya.
Pasalnya, awalnya saya ingin melihat berita terbaru yang dirilis oleh kepolisian kita menyangkut kasus-kasus yang terjadi di tanah air. Kebetulan saya masih terkonsentrasi ingin melihat kasus pencurian kendaraan bermotor di Indonesia yang saat ini sudah banyak dilakukan oleh para remaja (ABG). Para pelaku kejahatan tersebut saat ini di Lampung sedikit marak. Jadi sepertinya informasi terkait kasus tersebut bisa saya ketemukan.
Tapi sayang sekali, hari ini, 27 Januari 2015, ketika saya mencoba membuka situs tersebut, ternyata yang muncul adalah penampilan yang lazim alias berbeda dari biasanya. Penampakan situs justru terlihat dua anak-anak yang tengah telanjang dan berputar-putar sambil menari. Juga beberapa badut yang berderet di bawah gambar bayi tersebut.
Di alamat situs tersebut muncul -:Hacked by Min9Kem:-. Selain itu diberanda tersebut tertulis Min9Kem Iwashere. Sedangkan diposisi paling bawah di bawah deretan badut tertulis tanda tagar bertuliskan #SaveKPK - #SavePolri - #SaveTNI - #SaveIndonesia.
Sepertinya aksi serangan dunia maya ini buntut dari kekecewaan seorang hacker karena KPK dan Polri tengah berseteru pasca ditetapkannya Komjen Pol. Budi Gunawan sebagai tersangka oleh KPK serta ditangkapnya Bambang Widjojanto tanpa alasan yang jelas.
Kasus yang hakekatnya berkaitan dengan persoalan hukum seseorang ternyata dipolitisir dan dijadikan kesempatan untuk merusak citra kedua institusi penegakan hukum tersebut. Bahkan tak hanya kedua institusi tersebut, karena saat ini opini yang berkembang justru TNI pun sepertinya hendak dilibatkan dalam konflik yang berbahaya.
Selain perseteruan kedua institusi tersebut, saat ini pun sepertinya hendak menggiring konflik yang lebih luas dengan melibatkan KPK dan Polri sebagai institusi penting di negeri ini dan seluruh rakyat Indonesia.
Kasus yang semestinya diselesaikan menurut kacamata hukum bagi personal ternyata sepertinya saatnya sengaja dipolitisir dan dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk memecah belah dan mengadu domba kedua institusi penting tersebut.
Aksi pembajakan dan tulisan bertagar di website tersebut boleh jadi sebagai bukti bahwa pelakunya ingin kedua institusi ini tidak terlibat bentrok lantaran dua kasus yang membelitnya. Ditambah lagi kekecewaan mereka lantaran sepertinya konflik kedua institusi hukum ini ingin melibatkan TNI dan seluruh rakyat Indonesia ke dalam konflik yang lebih besar yang akan menjerumuskan negeri ini ke dalam kehancuran. Selain sikap kekecewaan juga pesan yang cukup keras agar Indonesia tidak terseret arus yang berbahaya bagi konflik vertikal maupun horizontal.
Entah kapan mulainya pembajakan situs resmi milik polri tersebut, yang pasti, sejak diterbitkan tulisan ini sampai saat ini situs tersebut masih belum bisa dibuka.
Link Situs : http://www.polri.go.id/
Salam Kompasiana
Metro, 27 Januari 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H