Mohon tunggu...
M. Ali Amiruddin
M. Ali Amiruddin Mohon Tunggu... Guru - Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Warga negara biasa yang selalu belajar menjadi pembelajar. Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Metro. Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pamer Kekayaan dan Dampaknya Terhadap Tingginya Kejahatan

15 Februari 2015   01:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:10 852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesadaran yang mendalam bahwa dalam kekayaannya, sebagian lagi milik orang lain, dalam Alqur'an dan Hadits pun sangat gamblang menjelaskan bahwa di antara harta-harta yang dimiliki hakekatnya adalah milik orang lain. Kebetulan Allah menitipkannya kepada dirinya agar ditunaikan kewajibannya meski tanpa diminta. Namun Allah pun memberikan perintah agar masyarakat miskin ini mengambil sedekah dari para kaum kaya sebagai hak, dengan tujuan untuk membersihkan harta bendanya dari barang yang bukan haknya dan seyogyanya kaum miskin papa mau mendoakan para orang-orang kaya tersebut agar mendapatkan ketenangan dalam kehidupan mereka.

خُذْمِنْأَمْوَالِهِمْصَدَقَةًتُطَهِّرُهُمْوَتُزَكِّيهِمْبِهَاوَصَلِّعَلَيْهِمْإِنَّصَلاتَكَسَكَنٌلَهُمْوَاللَّهُسَمِيعٌعَلِيمٌ (١٠٣

Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. (Attaubah : 103)

Maksudnya ayat ini bahwa  zakat itu membersihkan mereka dari kekikiran dan cinta yang berlebih-lebihan kepada harta benda selai itu zakat itu menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati mereka dan memperkembangkan harta benda mereka.

Kejahatan semakin merebak, wujud kesenjangan yang semakin terlihat

Di yakini maupun tidak, kejahatan akhir-akhir ini semakin merebak dan mengkhawatirkan. Entah terjadi di jalan raya, di bank-bank, maupun di rumah-rumah penduduk, semuanya menjadi akumulasi persoalan yang hakekatnya berawal dari kondisi ekonomi yang menghimpit. Meskipun ada sebagian kejahatan bukan karena dorongan kebutuhan yang mendesak, tapu "nafsu" untuk memperoleh kekayaan tanpa mau berusaha bekerja keras.

Mereka melakukan kejahatan bukan karena tidak memiliki pekerjaan yang layak, tapi terinspirasi dari pola hidup masyarakat kaya yang selalu saja menunjukkan kekayaan serta kesuksesannya kepada orang lain. Mereka tak sadar bahwa kejahatan ibarat bom waktu yang siap meledak jika tidak diantisipasi. Tak mudah menyelesiakan kejahatan hanya sebatas penghentian dengan kekerasan semata, tapi kondisi ekonomi yang jomplang tidak pula diatasi dengan bijaksana.

Jangankan mereka yang menganggur, penulis sendiri pun seringkali menyadari bahwa pola hidup masyarakat kelas atas mengundang emosi dan kecemburuan sosial yang bisa saja mengundang prilaku kejahatan.

Bersikap bersahaja meskipun kekayaan Anda mungkin tak terhitung jumlahnya akan lebih menyelamatkan hidup Anda daripada memamerkan segalanya tapi justru mengundang kejahatan.

Tuhan menghendaki, siapapun mereka yang kaya, hendaklah membagi sebagian hartanya kepada orang lain yang membutuhkan, karena dengan cara itu, sedikit demi sedikit kecemburuan dan kesenjangan sosial dapat diminimalisir sedikit demi sedikit. Dampaknya tentu lambat laun kejahatan dapat dihentikan meski tanpa kekerasan.

Wallahua'lam bish shawab

Sumber Al-Qur'an

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun