Mohon tunggu...
M ali alvi
M ali alvi Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Prof Dr. Hamka

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Branding Usaha Melalui Pelatihan Bisnis dan Kewirausahaan Bagi Pemula di SMA Tulus Bhakti

31 Juli 2024   07:49 Diperbarui: 31 Juli 2024   07:50 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BRANDING USAHA MELALUI PELATIHAN BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN BAGI PEMULA DI SMA TULUS BHAKTI
 
, , ,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
Author E-Mail: agil08561@gmail.com, cherilfikri22@gmail.com, raihanahkayla2@gmail.com, salsabilahsalamah@gmail.com
 
Abstrak:
Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan ini adalah untuk memberikan langkah pertama kepada para siswa/i SMA dalam membangun branding yang kuat untuk masa depan karir mereka. Melalui branding yang efektif, sebuah merek dapat mempengaruhi persepsi dan preferensi konsumen, serta menciptakan nilai jangka panjang bagi bisnis atau individu tersebut. Oleh karena itu proses pengetahuan para siswa dalam membangun branding dilaksanakan melalui metode pembelajaran konvensional oleh Tim PKM FEB UHAMKA.
 
Kata kunci: branding, bisnis.
 
Abstract:
This community service activity is to provide the first step for high school students in building strong branding for their future careers. Through effective branding, a brand can influence consumer perceptions and preferences, and create long-term value for the business or individual. Therefore, the process of students' knowledge in building branding is carried out through two approaches, namely mentoring and training by the FEB UHAMKA PKM Team.
 
Keywords: branding, business.
 
 
 
Pendahuluan
Merek (Branding) adalah  nama, istilah, karakter, simbol, desain, atau kombinasi dari semuanya yang diciptakan untuk mengidentifikasi suatu produk, jasa, atau kelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk dan jasa pesaing (Kotler, 2009). Definisi lain, Branding tidak lagi sekadar memberi nama merek atau nama bisnis pada suatu produk, jasa, atau perusahaan, tetapi segala sesuatu yang berkaitan dengan visibilitas suatu merek, mulai dari nama bisnis, logo, dan fitur visualnya, citra dan kredibilitas, kepribadian, kesan, persepsi, dan keyakinan di benak konsumen (Landa, 2006).
Singkatnya, branding adalah segala upaya untuk menciptakan sebuah merek. Branding dilakukan melalui kegiatan komunikasi yang memperkuat atau mempertahankan merek dan memberikan perspektif kepada orang lain yang melihatnya. Selain itu, branding adalah proses disiplin yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan loyalitas konsumen. Pencitraan merek adalah tentang memanfaatkan setiap kesempatan untuk menjawab pertanyaan, "Mengapa  orang harus memilih merek saya dibandingkan merek lain?"
Istilah branding disusun dari kata dasar "brand". Brand sendiri memiliki arti merek, nama, jenama, istilah, desain, simbol, atau karakteristik lainnya dari sebuah produk atau jasa yang membedakannya dari yang lain. Menurut UU Merek No.15 Tahun 2001 Pasal 1 Ayat 1, brand atau merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.
Sebuah merek erat kaitannya dengan tingkat evaluasi, reaksi, opini, dan keyakinan tertentu dari target pelanggan mengenai format layanan, nama perusahaan, nama produk/layanan, dan lain-lain. Mengevaluasi merek suatu produk merupakan suatu kebutuhan yang penting ketika suatu perusahaan ingin menarik perhatian masyarakat. Ketika persaingan pasar menciptakan peluang tanpa akhir, perusahaan mencari cara untuk tetap terhubung secara emosional dengan pelanggan mereka, menjadi orang yang tak tergantikan, dan bahkan membangun hubungan seumur hidup. Merek yang kuat akan bersinar di tengah masyarakat, membuat orang jatuh cinta padanya, dan membuat mereka percaya bahwa merek tersebut unik dan unggul.
 
 
Metode
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dilaksanakan di SMA Tulus Bhakti pada tanggal  22 Juli 2024. Metode kegiatan pelatihan ini dilakukan berdasarkan pendekatan proses pembelajaran teori, metode pelatihan untuk menyampaikan teori, meliputi: ceramah, pre-test, tanya jawab dan post test. Pada tahap pertama, para murid akan diberi pretest terlebih dahulu untuk mengetahui seberapa jauh mereka mengenal branding di kalangan usia mereka. Dan selanjutnya penyampaian materi branding oleh pemateri. Pada tahap terakhir dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diskusi. Selanjutnya para murid diberi post test kembali setelah mendapatkan pemahaman yang mendalam.
a. Observasi Lapangan
Sebelum menjalankan kegiatan pengabdian ini tim kami sudah melakukan observasi terlebih dahulu. Observasi dilakukan untuk mengetahui hal dasar tetapi merupakan bagian yang penting untuk menjalankan pengabdian ini seperti profil, lokasi, karakteristik dan kebutuhan seperti apa yang dibutuhkan mitra dari tim kami. Sekolah yang menjadi tujuan tim kami adalah SMA Tulus Bhakti yang berlokasi di Jl. Swatantra II No. 7, RT. 006/RW. 004, Jatiasih, Kec. Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, 17424 ini sudah berakreditasi A.
Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah jenjang pendidikan formal setelah tamat sekolah menengah pertama atau sekolah menengah atas sederajat di Indonesia, yang berlangsung selama tiga tahun dari kelas 10 sampai kelas 12. Pada akhir tahun ketiga yaitu kelas 12 siswa harus mengikuti ujian nasional yang mempengaruhi kelulusan.
 
 
 
b. Menetapkan Permasalahan
Setelah melakukan observasi lapangan dan melakukan kunjungan resmi dengan mitra, kemudian tim kami mengetahui apa yang dibutuhkan oleh mitra. Setelah tim kami melakukan diskusi internal dapat ditarik kesimpulan bahwa tim kami akan memberikan pembelajaran konvensional kepada para murid.
Dilihat dari ramainya sosial media saat ini dimana kalangan anak muda yang sudah mulai membangun usahanya sendiri tetapi belum mengetahui pentingnya branding untuk produk mereka sendiri. Oleh karena itu tim kami mulai menyusun permasalahan mitra dan mencari solusinya.
c. Menetapkan Solusi
Dari permasalahan yang sudah disusun tim kami, kemudian bersama-sama kami mengadakan rapat untuk mencari solusi yang cocok dan tepat untuk diberikan kepada mitra. Berikut adalah solusi terstruktur yang dapat diintegrasikan melalui program seminar pelatihan kewirausahaan yang dimana pembicara diisi oleh dosen pembimbing tim kami untuk memaksimalkan hasil dan efektivitas bagi siswa dan siswi SMA Tulus Bhakti, yaitu:
1. Mulai dengan pengenalan tentang apa itu kewirausahaan, peran wirausahawan, dan berbagai jenis usaha (misalnya, startup, usaha kecil dan menengah).
2. Membangun pola pikir kewirausahaan dengan fokus pada keberanian, kreativitas, dan resilien.
3. Teknik untuk menghasilkan ide bisnis dan mengidentifikasi peluang pasar.
4. Memahami berbagai model bisnis dan memilih yang paling sesuai untuk ide bisnis.
5. Teknik untuk memastikan produk atau layanan memenuhi standar kualitas yang diinginkan, memanfaatkan media sosial, SEO, email marketing, dan iklan online untuk mempromosikan produk atau layanan.
6. Memahami tren teknologi terbaru yang dapat diintegrasikan ke dalam bisnis untuk meningkatkan efisiensi dan inovasi.
7. Strategi untuk melakukan perbaikan terus-menerus dalam produk, layanan, dan proses bisnis berdasarkan umpan balik dan hasil analisis.
Metode pembelajaran konvensional kami pilih karena merupakan metode yang paling praktis dan ekonomis. Selain itu tim kami juga menyiapkan post test dan juga pre-test yang akan diberikan sebelum dan sesudah penyampaian materi.
 
 
Hasil
Setelah melakukan observasi langsung, tim PKM kelompok 11 FEB UHAMKA selanjutnya merumuskan masalah dan mengidentifikasi solusi yang dianggap  relevan dan tepat dengan permasalahan yang dihadapi oleh mitra kami yaitu siswa dan siswi SMA Tulus Bhakti. Tim PKM kelompok 11 FEB UHAMKA kemudian melakukan diskusi untuk menentukan waktu dan alat pendukung lainnya.
Setelah itu, kami tim PKM kelompok 11 FEB UHAMKA memutuskan untuk melakukan seminar pelatihan kewirausahaan dan bisnis bagi pemula di SMA Tulus Bhakti yang berlokasi di Jl. Swatantra II No. 7, RT. 006/RW. 004, Jatiasih, Kec. Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, 17424, pada hari senin tanggal 22 Juli 2024, pukul 09.00 WIB. Pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini kami bagi menjadi 4 tahapan, yaitu:
a. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ini, tim PKM kelompok 11 FEB UHAMKA yang terdiri dari mahasiswa dan dosen pembimbing mempersiapkan berbagai keperluan baik materi ataupun materil. Nantinya akan digunakan sebagai pendukung pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat tersebut. Pada tahap persiapan ini, seluruh anggota yang tergabung dalam tim PKM kelompok 11 FEB UHAMKA terlebih dahulu mendapat arahan dan bimbingan dari dosen pembimbing yang terlibat kegiatan PKM ini.
b. Pelaksanaan
Setelah melaksanakan berbagai tahapan, tim PKM kelompok 11 FEB UHAMKA melaksanakan kegiatan seminar pelatihan kewirausahaan dan bisnis kepada siswa dan siswi SMA Tulus Bhakti. Seminar secara terminologi mempunyai pengertian sebagai suatu kegiatan untuk penyampaian suatu karya ilmiah yang berupa ilmu pengetahuan dari seorang akademisi, yang dipresentasikan kepada peserta seminar agar dapat mengambil keputusan yang sama terhadap karya ilmiah antara sumber dengan peserta (Kartika, 2012). Seminar adalah pertemuan ilmiah di mana isu-isu infrastruktur tertentu dibahas dan ditangani melalui diskusi untuk mencapai keputusan bersama mengenai isu-isu yang dibahas.

Gambar 1. Sesi Penyampaian Materi

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Gambar 2. Sesi Pre Test dan Post Test


Pelaksanaan kegiatan PKM ini dilaksanakan dengan disesuaikan pembahasan dan rumusan dari tim PKM kelompok 11 FEB UHAMKA bersama mitra. Langkah pertama dalam pelaksanaan kegiatan PKM ini adalah peserta melakukan pre test terlebih dahulu sebelum penyampaian materi oleh dosen pembimbing. Setelah itu, pemaparan materi yang dimana pemantik materi yang berkompeten memaparkan materi  kewirausahaan dan bisnis yang berjudul “branding”. Materi ini diajarkan dengan pendekatan yang menarik dan interaktif, sehingga siswa tidak hanya menerima informasi secara pasif tetapi juga berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Teknik penyampaian materi meliputi penggunaan berbagai metode seperti:
1) Persiapan Materi: Siapkan salindia yang informatif dan menarik, termasuk grafik atau foto untuk mendukung presentasi.
2) Teknik Berbicara: Gunakan teknik bercerita untuk menarik perhatian audiens dan membangun hubungan emosional. Humor juga dapat digunakan, tetapi harus tepat dan relevan.
3) Bahasa Tubuh dan Vokal: Perkuat penyampaian dengan bahasa tubuh yang sesuai dan variasikan intonasi suara untuk menjaga perhatian audiens.
4) Interaksi dengan Audiens: Libatkan audiens melalui pertanyaan atau diskusi untuk menciptakan suasana yang lebih dinamis.
Melalui pendekatan kami yang menarik dan relevan, kami berharap bahwa siswa dan siswi SMA Tulus Bhakti mendapatkan wawasan yang bermanfaat dan terinspirasi untuk berinovasi dalam berbisnis dengan lebih percaya diri. Setelah itu, para siswa melakukan post test untuk memperkaya pemahaman peserta terhadap materi yang sudah dipaparkan dan dapat di implementasikan saat memulai bisnis di kehidupan sehari-hari.
c. Evaluasi
Setelah kegiatan PKM yang dilaksanakan oleh tim PKM kelompok 11 FEB UHAMKA, tim kemudian melakukan evaluasi internal terhadap pelaksanaan program kegiatan yang dibagikan kepada mitra.
 
Gambar 3. Diagram Hasil Pre Test
 
Gambar 4. Diagram Hasil Post Test
Evaluasi adalah proses penilaian atau pengukuran untuk menentukan nilai suatu objek atau kegiatan berdasarkan acuan tertentu, bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan efektivitas. Secara harfiah, istilah ini berasal dari bahasa Inggris “evaluation” yang berarti penaksiran. Evaluasi melibatkan pengumpulan informasi untuk menilai kinerja, baik dalam konteks pendidikan, organisasi, maupun kegiatan lainnya, dan hasilnya digunakan untuk pengambilan keputusan selanjutnya. Tahapan ini untuk mengukur seberapa jauh perubahan pengetahuan siswa setelah dilakukan kegiatan PKM.
d. Diskusi
a) Faktor yang Menghambat/Kendala
 Faktor penghambat yang ditemui selama pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah kurangnya beberapa persiapan. Ketiadaan koordinasi yang matang antara anggota kelompok menyebabkan beberapa bagian kegiatan tidak berjalan maksimal. Hal ini berdampak pada efisiensi dan efektivitas program pemberdayaan yang direncanakan, sehingga hasil yang diharapkan tidak sepenuhnya tercapai.
b) Faktor yang Mendukung
Di sisi lain, terdapat sejumlah faktor yang sangat mendukung keberhasilan kegiatan pengabdian ini. Salah satunya adalah fasilitas yang memadai di SMA Tulus Bhakti, yang mencakup sarana dan prasarana yang lengkap. Selain itu, antusiasme para siswa sangat tinggi, yang terlihat dari partisipasi aktif mereka dalam setiap sesi kegiatan. Dukungan penuh dari pihak sekolah juga menjadi salah satu kunci suksesnya kegiatan ini, memberikan motivasi tambahan bagi tim pelaksana untuk memberikan yang terbaik dalam setiap tahap program.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Gambar 5. Penyerahan Plakat Kepada Mitra

 
 
Kesimpulan
Setelah melaksanakan berbagai proses yang sebelumnya dilakukan, seperti penentuan mitra, observasi lapangan hingga pelaksanaan kegiatan. Tim PKM kelompok 11 FEB UHAMKA selanjutnya merumuskan masalah dan mengidentifikasi solusi yang dianggap  relevan dan tepat dengan permasalahan yang dihadapi oleh mitra kami yaitu siswa dan siswi SMA Tulus Bhakti. Tim PKM kelompok 11 FEB UHAMKA kemudian melakukan diskusi untuk menentukan waktu dan alat pendukung lainnya. Kemudian tim PKM kelompok 11 FEB UHAMKA yang terdiri dari mahasiswa dan dosen pembimbing mempersiapkan berbagai keperluan baik materi ataupun materil.
Tim Kelompok 11 PKM FEB UHAMKA menemukan berbagai temuan, mulai dari kendala hingga potensi-potensi yang kemudian terdapat pada mitra. Dengan menggagas kegiatan pendampingan yang menarik dan interaktif, Tim Kelompok 11 PKM FEB UHAMKA dapat meningkatkan minat belajar dan pemahaman siswa/i SMA TULUS BHAKTI . Selanjutnya, berangka dari hasil evaluasi melibatkan pengumpulan informasi untuk menilai kinerja, baik dalam konteks pendidikan, organisasi, maupun kegiatan lainnya, dan hasilnya digunakan untuk pengambilan keputusan selanjutnya. Hal ini dilakukan untuk mendorong peran perguruan tinggi di tengah kehidupan bermasyarakat, sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
 
Daftar Referensi
Baiq Dini Mardiyati, Rudy Yuniawati. 2015. PERBEDAAN ADAPTABILITAS KARIR DITINJAU DARI JENIS SEKOLAH (SMA atau SMK). Jurnal Fakultas Psikologi Vol. 3, No 1, Juli 2015.
Ismail, I., Al-Bahri, FPFP, Ahmad, L., & Salam, A. (2020). IbM Pelatihan Kewirausahaan Sebagai Upaya Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan dan Menggali Ide Usaha Baru. Jurnal Pengabdian Nasional (JPN) Indonesia, 1(1), 16-22.
Mukrodi, Wahyudi, Endang Sugiarti, Tri Wartono, Martono, “Membangun Jiwa Usaha Melalui Pelatihan Kewirausahaan” J. PKM Manajemen Bisnis., Vol. 1, No. 1, Januari 2021.
Multimo. 2023. 6 Teknik Penyampaian Presentasi yang Efektif. Diakses pada website:https://www.multimo.co.id/post/teknik-penyampaian-presentasi-yang-efektif. Diakses pada tanggal 29 Juli 2024.
Ongky Hojanto. 2022. Seberapa Penting Materi Dan Metode Dalam Presentasi?. Diakses pada website: https://publicspeakingacademy.co.id/seberapa-penting-materi-dan-metode-dalam-presentasi/. Diakses pada tanggal 29 Juli 2024.
Sri Dewi Setiawati, Maya Retnasari, Diny Fitriawati, “Strategi membangun branding bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah” J. Abdimas BSI., Vol. 2 No. 1 Februari 2019.
Wahyudi, M., Mukrodi, M., Harras, H., & Sugiarti, E. (2020). Wirausaha Muda Mandiri: Belajar, Berbagi & Praktek. JURNAL ILMIAH REFLEKSI : Ekonomi, Akuntansi, Manajemen dan Bisnis, 3(1), 101-110.
Yani, Diarsi Eka, and M. Si. “Pengertian, Tujuan dan Manfaat Seminar.” Modul 1 (2017): 1-23.
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun