Halo Kompasiana! malam yang pas untuk bercerita di Hari Rabu ini.
Singapura tidak pernah gagal membawa Saya untuk selalu ingin kembali kesana. Mencicipi makanan malam di pusat kota, melihat patung kebanggaan Singapura bernama Merlion, duduk menikmati kopi malam di tangga-tangga kecil sambil melihat pemandangan gedung pencakar langit yang indah, melihat gelombang air sungai yang memantulkan sinar bulan, bercengkrama bersama teman, melihat konser dari kejauhan, melihat orang lalu lalang sambil menikmati udara malam disana, berfoto dan berjalan sepanjang Merlion Park menjadi bagian yang indah untuk dilakukan di Singapura. Â
MENUJU SINGAPURA
Kringggg.... Selamat datang di Universitas Utara Malaysia. Hari ini 20 Mei 2017 pukul 5 pagi alarm hp Saya berbunyi. Sengaja di setel pukul segitu karena hari ini adalah hari yang sudah sangat! sangattt! Saya tunggu. Finally, we are going to Singapore. Yessss! Langsung Saya dan 3 orang teman Saya bersiap siap.Â
Kami janjian di lapang parkir karena kami akan diantarkan dengan menggunakan kereta yang kami sewa menuju Penang. Panjang sekali proses nya hingga kami memutuskan take off dari Penang.Â
Sepertinya harus dibuat cerita terpisah hahaha. sebetulnya kami memiliki kesempatan untuk langsung pergi dari Alor Setar, namun ketika Saya melihat harga penerbangan dari Penang (gila murah bangettt kalau di rupiahkan hanya Rp 150.000) kami akhirnya putuskan untuk take off dari Penang saja.Â
Nah oke ini dia singkat cerita kami sudah sampai di bandara Penang, fotonya memang sedikit katro, maklum terlalu exited :"D. Di foto ini kami bersiap siap untuk melakukan check in atau boarding pass ya? Saya lupa.Â
saat itu kami menggunakan maskapai Tiger Air dengan maksimal cabin baggage  7 kg. Lebih dari itu akan dikenakana biaya bagasi tambahan namun untuk biaya nya saya juga lupa.
Hidup memang kadang tidak selalu seperti yang kita inginkan, jika harga tiket keberangkatan sangat murah yaitu 150.000 saja, berbeda dengan tiket kepulangan yang harganya jika dirupiahkan mencapai sekitar 700.000 #tepokjidat. 700.000 di tahun 2017 itu mahal looo.Â
Bukan tanpa alasan memang karena kami baru membeli tiket kepulangan di hari H keberangkatan kami menuju Singapura lebih tepatnya kami membelinya langsung di bandara Penang, ngga ada online online an kami langsung beli tiketnya di sana, jebol jebol deh. Baiklah akhirnya semua setuju pulang dengan menggunakan maskapai Air Asia. Tiket pulang sudah ada di genggaman saat nya kami berangkattt!
Hari Pertama
Pramugari saat itu sudah mengumumkan bahwa kita akan segera mendarat di bandara changi, dan.....
tadaaa Alhamdulillah selamat sampai tujuan. Setelah sampai kami langsung foto-foto dulu sebentar. Sebetulnya bandara Changi ini luas bangettt, tapi karena waktu kami terbatas kami langsung menuju ke arah foodcourt yang ada di bandara ini, tapi bukan di dalam bandaranya ya.Â
Lokasinya ada di lantai dasar bandara Changi dan dekat dengan pintu keluar bandara kondisinya kurang lebih seperti foodcourt BIP :D. Saya ngga ngeuh nama tempatnya apa, namun di sana kami menemukan banyak sekali makanan dari berbagai negara salah satunya dari Indonesia, yesss nasi padang. selain nasi padang, disana juga ada mie ala ala china gitu, nasi briyani, ayam ayaman, dan juga laksa.Â
diantara semua banyak pilihan yang ada kami tertarik untuk mencicipi nasi briyani, nasi yang bentuknya panjang-panjang diresapi oleh rempah-rempah yang kalau sudah dilihat saja otak langsung mengirim sinyal lapar :(.
Nasi briyani ini bener bener enak banget, dari kejauhan tampilannya mungkin seperti nasi goreng, tapi untuk rasa benar benar berbeda. Rasanya seperti nasi yang dicampurkan dengan bumbu kari dan ada satu aroma yang khas yang akan tercium ketika hendak memasukkannya ke mulut, wanginya indah banget :D kayanya kalian harus coba langsung deh kalau kalian kesana.Â
Setelah selesai kami benar-benar menggunakan bahan bakar nasi tadi dengan maksimal, yesss berburu kegiatan selanjutnya. Untuk memaksimalkan waktu kami langsung berjalan menuju tempat pembelian kartu STP (kalikiben kalikiben deh) atau Singapore Tourist Pass seharga 20 SGD, isinya 10 SGD untuk penggunaan MRT, LRT dan Bus disana sedangkan 10 SGD nya adalah biaya deposit. nah uang deposit senilai 10 SGD ini akan dikembalikan bersamaan dengan dikembalikannya kartu STP ini sesaat setelah kita selesai berwisata.Â
Oh iya jadi apa itu kartu STP? kartu ini adalah kartu yang akan membuat pergerakan kalian menjadi lebih bebas tapi MURAH, orang-orang bilangnya kartu sakti bagi wisatawan.
sesuai dengan fungsinya kalian bisa menjelajahi negara singapura ini dengan hanya tap tap tap dan tap dimanapun kalian hendak berangkat atau tiba dilokasi tujuan.Â
STP ini sangat penting untuk wisatawan terutama yang keuangannya perlu dijaga seperti kami, mengapa? jadi negara singapura itu setiap wilayahnya saling terintegrasi dan alat transportasi yang mengintegrasikannya adalah MRT, LRT dan  juga bus. Sehingga jika kita akan berpindah dari satu wilayah ke wilayah lain  akan sangat mudah, cepat dan MURAH bila menggunakan ketiga alat transportasi tersebut. hmmm Saya mulai nundutan ini.
Kompasiana, ini sudah malam sekali sepertinya saya akan lanjutkan cerita di hari selanjutnya yaaa. Izinkan untuk beristirahat dulu selamat malam dan sampai jumpa di cerita selanjutnya!...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H