Mohon tunggu...
malfa liya
malfa liya Mohon Tunggu... Mahasiswa - S1 Pendidikan Agama Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Mahasiswa semesrter 1

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rutinitas Pembacaan Dalilun Najah di Pondok Pesantren Amanatul Ummah

27 Desember 2023   23:24 Diperbarui: 27 Desember 2023   23:26 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembacaan Dalilun Najah merupakan kegiatan membaca dalam agama islam.Buku yang diberi nama dalilun najah tersebut merupakan istigatsah yang dibaca oleh para santriwan maupun santriwati Pondok Pesantren Amanatul Ummah Mojokerto.Pembacaan dalilun najah tersebut menjadi rutinitas santriwan maupun santriwati yang dilaksanakan pada saat apel pagi dari jam 07.00 s/d 08.00 WIB.Hal tersebut dipelopori oleh Prof.Dr.KH Asep Syaifudin Chalim,MA,selaku pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah.

Kiai Asep adalah putra terakhir yang lahir dari salah satu pendiri organisasi islam Nahdlatul Ulama yang beralamat di Leuwimunding Jawa Barat. Kiai Asep terlahir dari pasangan Kiai Abdul Chalim dan istri ketiga Kiai Abdul Chalim yakni Nyai Qana'ah asal Plered Cirebon. Kiai Asep lahir di Leuwimunding Jawa Barat, pada tanggal 16 Juli 1955.

Kiai Asep memang bernasab sebagai seorang Kiai. Hal ini dapat dilihat dari ayahandanya Kiai Abdul Chalim yang banyak disinggung dan dihubungkan dengan berdirinya NU. Karena Kiai Abdul Chalim adalah seorang tokoh nasionalis yang banyak membantu para pendiri NU yakni KH. Hasyim Asy'ary dan KH. Wahab Chasbullah. Kiai Asep juga bukan merupakan sosok pemimpin yang otoriter, Yang hanya mementingkan kepentigan pribadi dari pada kelompok dan hanya mementingkan keputusan pribadi. Namun beliau adalah sosok pemimpin yang demokratis yang mementingkan tujuan bersama agar tercapainya tujuan secara maksimal.

Pondok Pesantren Amanatul Ummah pertama kali didirikan pada tahun 2006.Madrasa Bertaraf Internasional Pacet Mojokerto menjadi lembaga pertama yang didirikan oleh beliau.Dengan tempo waktu yang tidak terlalu lama,Pondok Pesantren Amanatul Ummah mencetak alumni-alumni yang berkualitas.Tidak lepas dari istiqomah para santri untuk menjalankan amalan yang diijazahkan oleh Kiai Asep.Salah satu amalannya yaitu pembacaan dalilun najah.

 

Rutinitas pembacaan dalilun najah tersebut dilakukan untuk mengawali kegiatan belajar mengajar di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Mojokerto.Kitab ini berisi bacaan istighatsah yang diawali dengan surat al-fatihah,lalu dilanjutkan dengan bacaan surat yasin.Kedua surat tersebut dibaca dengan maksud menjaga ilmu yang diperoleh oleh santriwan maupun santriwati serta memberikan kemudahan para santriwan dan santriwati untuk memahami ilmu pengetahuan yang mereka peroleh.Agar ilmu yang mereka peroleh mampu mengantarkan mereka untuk menjadi anak sholeh/sholehah serta memberikan manfaat bagia gama,nusa,bangsa,orangtua maupun orang lain.

Selanjutnya adzan,dibaca dengan suara rendah agar memberikan power kepada santri untuk bisa meraih tujuan mereka dan kelak para santri mampu senantiasa beribadah kepada allah.Dilanjutkan dengan ayat kursi,ayat ini dibaca dengan maksud agar para santri serta seluruh keluarga besar Pondok Pesantren Amanatul Ummah senantiasa berada dalam lindungan, naungan dan penjagaan Allah SWT.Kemudian  Surat Ali Imran: 154, Al-Fath: 29 dan Surat At-Taubah: 128-129 ,ayat ini dibaca dengan tujuan agar para santri senantiasa diberikan kesehatan agar kecerdasan mereka juga bisa maksimal dalam mengikuti pelajaran.Lalu Surat Al-Hasyr: 21-24 ,Ayat-ayat ini dibaca agar Pondok Pesantren Amanatul Ummah dan seluruh santri, yang membawakan cita-cita luhur dan cita-cita besar senantiasa terlindungi oleh pertolongan Allah dari setiap upaya yang berusaha untuk mematahkannya.Selanjutnya dzikir untuk kecerdasan yang dibaca 11 kali dengan tujuan agar para santri dan asatidz diberikan kecerdasan dalam pemahaman pelajaran.Yang terakhir,Al-Asma' Al-Husna yang dibaca sebagai doa penutup dari kegiatan belajar mengajar di Madrasah/Sekolah di Lembaga Pendidikan Pondok Pesantren Amanatul Ummah dengan tujuan agar ilmu yang diperoleh terus melekat dan menjadi ilmu yang bermanfaat. Dan lembaga kita menjadi yang terbaik, terbesar dan unggul. Insya Allah niatan luhur dan cita-cita yang tinggi yang dibawakan dengan penuh tawakkal (berupaya keras dan berdo'a maksimal) akan tercapai.    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun