Mobil otonom dapat melaju di jalan raya dengan aman karena dipandu oleh puluhan sensor yang terpasang dibadan mobil, sedangkan titik koordinat yang akan dilewati dari satu titik ke titik lainnya akan dipasok secara rieltime oleh Google Maps atau transmitter yang ditempatkan di atas bumi melalui Google Loon.
Bagaimana dengan mobil tradisional yang kita gunakan saat ini, apakah bisa terakomodasi? Sangat bisa, karena melalui proyek IOT dan big data, Google mampu mendigitalisasi sebagian besar objek-objek penting yang ada di permukaan bumi. Melalui aplikasi Google Maps yang ada saat ini, maka Smartphones yang kita miliki mampu memasok semua informasi yang dbutuhkan ketika sedang mengendarai mobil.
Google Maps saat ini masih statis dan komunikasinya satu arah, ke depan akan bersifat dua arah dan interaktif, sehingga ketika sedang berkendara, pengemudi bisa berkomunikasi secara interaktif dengan aplikasi Google Maps yang telah ter-install dalam smartphones. Sebagai contoh, ketika kita akan bepergian ke suatu tempat. Tinggal sebutkan nama lokasi yang akan dituju, maka Google Maps akan segera menyediakan semua informasi yang diperlukan secara detail tentang lokasi tujuan. Misalnya jarak tempuh, waktu yangg dibutuhkan, jalanan yang dilewati, jalan alternatif yang tersedia, kondisi jalan macet atau lancar, kondisi suhu, jumlah bahan bakar diperlukan dan lain sebagainya. Hebatnya semua informasi tersebut tersedia secara instan dan interaktif.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI