Pada forum Markplus Conference tanggal 10 Desember 2015 yang lalu, Hermawan Kerjaya mengajukan pertanyaan "why sudden shift to new normal?". Jawabannya tentu sederhana, yaitu karena penduduk bumi telah memasuki era "hyperconnected society". Jaman dimana lebih dari 4 miliar manusia dan sekitar 8 miliar steroids dapat saling berinteraksi (sharing), melakukan pertukaran dan transaksi ekonomi serta berkolaborasi secara rieltime kapanpun (anytime) dan dimanapun (anywhare) tanpa kendala demografi dan geografi. Fakta ini mengkonfirmasi kebenaran teori "borderless world" dari Kenichi Ohmae sekaligus menguatkan tesis Thomas L. Friedman tentang dunia yang datar.
Dalam konteks sudden shift menjadi normalitas maka daya tahan perusahaan berada pada arena yang rawan dan rentan mengalami disruption. Untuk menghindari dampak tersebut, Ismail dkk menganjurkan agar semua stakeholder melakukan adaptasi sehingga lebih fit dengan ecosistem  bisnis yang baru, yaitu mentransformasikan perusahaan menuju organisasi ekponensial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H