1. Tuntutan peranan yaitu terkait dengan tekanan yang ditempatkan pada seseorang sebagai fungsi dari peranan tertentu yang individu pegang dalam organisasi. Konflik peran menciptakan ekspetasi yang akan sulit untuk mendamaikan. Beban peran berlebihan terjadi ketika karyawan diharapkan untuk melakukan lebih banyak dari batas waktu yang ditentukan.
2. Tuntutan tugas yaitu terkait dengan pekerjaan seseorang, suatu kelompok meliputi desain pekerjaan, kondisi kerja, dan tata ruang kerja secara fisik. Bekerja dalam ruangan yang sangat penuh kesesakan dan kebisingan merupakan salah satu sumber timbulnya stres. Karena banyak orang ketika sedang bekerja membutuhkan suasana yang tenang dan udara yang sejuk agar measa nyaman sehingga merasa rileks dan bersemangat.
3. Tuntutan interpersonal yaitu tekanan yang timbul dari karyawan lainnya seperti kurangnya dukungan sosial dan hubungan interpersonal yang kurang baik. Yang sering terjadi adalah konflik dengan rekan kerja diluar organisasi yang tidak diselesaikan dengan baik sehingga sampai dibawa pada saat bekerja. Hal ini tentu tidak bagus, karena dapat mengurangi kinerja karyawan dan performa perusahaan menurun.
Selain dari faktor tersebut yang sudah dijelaskan, stress kerja juga mempunyai ciri-ciri yang bisa kita lihat dari segi fisik serta psikologis, yaitu
- Tidak bersemangat dalam melakukan pekerjaan. Bisa saja dilihat dari seringnya karyawan tersebut absen tidak masuk kerja tiap bulannya. Fisik yang kelelahan juga bisa menjadi indicatornya
- Sering merasa cemas padahal hal yang dicemaskan itu kadang tidak penting.
- Sulit berkonsentrasi dalam bekerja. Pada saat bekerja sulit untuk berkonsentrasi atau bahkan memikirkan hal lain di luar pekerjaan tersebut.
- Menarik diri dari pergaulan. Seperti dengan rekan kerja jarang saling sapa atau berbicara. Apabila organisasi mengadakan event, karyawan ini jarang hadir atau bahkan tidak pernah.
Stress kerja merupakan penyakit yang bisa menyerang siapapun dan kapanpun. Bukan berarti hal ini tidak bisa diatasi. Tentu ada cara untuk mengurangi atau menghilangkan stress dalam bekerja, yaitu:
- Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman
Apabila karyawan bekerja hanya duduk saja seharian, apalagi kursi untuk duduk itu tidak nyaman maka stress kerja mudah datang. Apalagi dengan rekan kerja yang berisik juga dapat memicu stress kerja. Ciptakan suasana kerja yang nyaman.Â
Seperti rotasi meja kerja misalkan setahun sekali, atau dengan memberikan pengharum ruangan yang cocok, bisa juga dengan membuat sirkulasi ruangan yang bagus. Jika ini semua terpenuhi maka kita akan menjadi rileks dalam menjalani pekerjaan.
- Menjauhi konflik di lingkungan kerja
Tidak dapat dipungkiri lagi dalam dunia kerja kerap terjadi konflik yang kemudian menjadi benalu terhadap kesehatan fisik dan mental karyawan tersebut.Â
Maka jauhilah konflik dalam lingkungan kerja seperti menghindari bergosip atau membuat masalah dengan rekan kerja. Selain itu apabila memungkinkan hindari orang yang tidak bisa kerja dalam satu tim.
- Jangan lakukan pekerjaan bersamaan
Kerja bersamaan atau multitasking bisa menimbulkan stress kerja. Sebab hasil dari pekerjaan yang dilakukan bersamaan tidak bisa maksimal dan tidak fokus. Cara ini tidak efektif dan malah bisa menimbulkan stress kerja. Maka dari itu mulailah pekerjaan dengan cermat dan tidak tergesa-gesa.
- Memanfaatkan waktu dengan efisien
Perencanaan menjadi penting dalam hal ini. Seperti saat kita akan berangkat kerja. Tentu kita harus tau rute dan waktu yang ditempuh. Setelah itu kita bisa membuat perencanaan seperti bangun pagi jam berapa dan lainnya. Kalau kita sering tidak sesuai perencanaan awal bisa saja terlambat masuk kantor. Selain itu kita juga bisa merasa buru-buru dan kacau. Maka bisa saja menjadi badmood dalam bekerja seterusnya.