Jika kita ingin memulai suatu usaha, baik skala kecil maupun besar, pasti membutuhkan banyak peran dan komponen yang bersatu padu untuk menjalankan usaha tersebut. Seperti modal, produk, konten dan lain sebagainya. Namun itu tidak cukup. Ada yang penting dari itu semua yang merupakan ujung tombak dalam menjalankan dan mengendalikan usaha tersebut.Â
Manusia atau SDM inilah yang menjalankan dan mengendalikan ini semua. Berbeda dengan alat-alat dan komponen ini yang bekerja sesuai dengan instruksi yang diberikan, manusia merupakan makhluk yang dinamis yang dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan keadaan dan realita yang terjadi dilingkungan sekitarnya. Disinilah psikologi dalam industry berperan untuk mengontrol manusia atau SDM ini agar tujuan yang diinginkan bisa tercapai dengan baik.
Psikologi Industry dan Organisasi (PIO)
Pengertian psikologi industri menurut Sutarto Wijono adalah suatu studi ilmiah tentang perilaku, kognisi, emosi dan motivasi serta proses mental manusia yang ada dalam industry atau organisasi yang berorientasi pada sistem kegiatan yang terkoordinasi dari suatu kelompok yang bekerja secara kooperatif untuk mencapai tujuan yang sama dibawah otoritas dan kepemimpinan tertentu.Â
Berdasarkan pengertian yang diberikan maka dapat diambil beberapa kesimpulan bahwa ruang lingkup psikologi industri lebih menitikberatkan pada aspek psikologi tenaga kerja dalam sebuah organisasi atau industri dimana yang menjadi kajian adalah perilaku, emosi, motivasi dan proses mental tenaga kerja dalam sebuah organisasi.
Ruang lingkup PIO
- Psikologi Industri Sebagai Sebuah Ilmu
Psikologi industri mulai berkembang dan berdiri sebagai sebuah aliran-aliran psikologi setelah berakhirnya perang dunia II. Pengembangan dalam ilmu psikologi industri dan organisasi kemudian diaplikasikan ke dalam bidang industri dan organisasi. Psikologi industri ini menggunakan beragam prinsip serta pendekatan ilmu psikologi yag digunakan untuk mengatasi masalah yang ada di dalam tempat kerja.
- Mempelajari Perilaku Manusia
Psikologi industri digunakan untuk mempelajari tingkah laku dari manusia di dalam lingkungan kerja, entah itu perilaku yang bisa diamati maupun tidak. Perilaku yang dapat diamati antara lain adalah berbicara, cara jalan, menulis, duduk, dan lainnya. Sedangkan untuk yang tidak bisa diamati biasanya seperti motivasi, kepuasan, pemikiran, dan lainnya.
- Perilaku Manusia Di Dalam Perannya Sebagai Tenaga Kerja dan Konsumen
Psikologi industri di dalam dunia kerja mempelajari mengenai peran manusia yaitu sebagai tenaga kerja dan konsumen. Konteks pembelajarannya tersebut mempelajari mengenai dunia kerja serta interaksi manusia dengan organisasi, pekerjaan, lingkungan fisik, dan lingkungan sosial. Sedangkan sebagai konsumen, individu tersebut dapat menjadi pembeli maupun pengguna produk/jasa.
- Perilaku Manusia Yang Dipelajari Secara Perorangan Maupun Kelompok
Organisasi memiliki unit-unit kerja yang mana terdiri dari beberapa sub bagian kecil. Bagian tersebut semakin kecil sampai pada peran-peran untuk masing-masing individu. Ilmu psikologi ini mempelajari mengenai hubungan serta dampak kelompok kepada perilaku individu serta hubungan individu dalam mempengaruhi kelompok. Di dalam psikologi industri ini lebih membahas mengenai pola, struktur, dan jenis organisasi yang bisa mempengaruhi tenaga kerja.
Tahap perkembangan psikologi industry dan organisasi
Secara umum terdapat 3 tahap perkembangan psikologi industri dan organisasi, yaitu
- Teori Klasik
Teori klasik ini mulai berkembang pada abad ke-19 atau sekitar pada tahun 1800an. Teori ini seringkali disebut dengan teori tradisional atau teori mesin. Teori ini menjelaskan mengenai organisasi sebagai sebuah lembaga tersentralisasi, petunjuk yang diberikan memiliki sifat mekanistik struktural namun tidak ada kreatifitas di dalamnya. Di dalam teori ini menjelaskan jika manusia dianggap sebagai sebuah mesin yang mana dapat dipasang, diganti, ataupun diperintah oleh pemimpin. Dalam teori klasik, ada 4 unsur pokok yang ada di dalam organisasi yaitu disiplin, doktrin, pelayanan serta kekuasaan.
- Teori Neoklasik
Aliran teori ini muncul setelah perkembangan teori klasik. Teori ini seringkali dikenal dengan nama Teori Hubungan Manusiawi. Teori neoklasik ini muncul sebagai penyempurnaan dari teori klasik serta ketidakpuasaan dari teori klasik. Penekanan pada teori ini lebih kepada aspek sosial serta psikologis karyawan yang kemudian menjadi individu ataupun kelompok kerja. Hugo Munsterberg sebagai penulis Psychology and Industrial Efficiency menjadi salah satu dari pencetus teori neoklasik.Â
- Teori Modern
Teori ini mulai berkembang pada tahun 1950 dan disebabkan karena adanya ketidakpuasaan pada 2 teori psikologi industri yang telah muncul sebelumnya. Banyak yang menyebutnya sebagai teori terbuka atau analisa sistem. Teori ini perpaduan dari kedua teori sebelumnya. Banyak sekali unsur-unsur organisasi yang berkaitan di dalamnya.Â
Menurut penjelasan teori modern ini, semua unsur yang ada di dalam organisasi nantinya akan saling bergantung serta menjadi sebuah kesatuan. Organisasi merupakan sistem terbuka yang berkaitan dengan lingkungan.
Kehadiran psikologi industry dan organisasi dalam perusahaan bukanlah tanpa tujuan. Dengan bantuan para ahli terutama manajemen SDM, psikologi industry dan organisasi dapat memberikan solusi atas masalah yang terjadi di perusahaan. Mereka akan menggunakan data yang dikumpulkan untuk menganalisis temuan yang ada yang mencari metode pemecahan masalah.
Hal ini bisa meningkatkan mentalitas karyawan, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi sikap bolos kerja. Hasil dari ini semua adalah perussahaan dapat menghasilkan bisnis dan hasil yang lebih baik dan karyawan lebih sejahtera.
Apakah psikologi dalam industry dan organisasi itu penting? PIO ini penting dalam perusahaan terutama untuk manajer SDM, karena PIO melihat tingkah laku manusia atau SDM yang merupakan komponen penting dalam suatu perusahaan.Â
Dalam seleksi calon karyawan, perusahaan pasti menggunakan psikolog untuk menyeleksi calon karyawan agar sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan tersebut. Selain itu, dalam pengembangan SDM yang ada dalam perusahaan akan lebih mudah sehingga tidak memakan biaya yang terlalu besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H